Media sosial telah maju dan berkembang selama bertahun-tahun. Melalui fungsinya, media sosial secara bertahap bermetamorfosis dari hub digital komunikasi sosial menjadi entitas komersial, pendidikan, dan regulasi sosial. Dalam hal tersebut kini media sosial menjadi salah satu tempat untuk belajar dan mengajar karena fungsinya yang sangat berpengaruh, seperti bertukar informasi atau ide, video dan gambar dalam komunikasi dan jaringan virtual yang memudahkan para penggunanya berkomunikasi. Kesehariannya tidak heran untuk bertemu individual yang tumbuh mengenal apa itu media sosial.
Studi terbaru mengungkapkan bahwa media sosial seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, dan Twitter sangat populer di kalangan pelajar, yang menganggap media sosial sebagai sumber e-learning. Dikarenakan fungsi media sosial yang memberikan pilihan unik untuk interaktivitas seperti menyukai, berkomentar, polling, dan berbagi konten, karena keunikan itu banyaknya kalangan muda memanfaatkan media sosial sebagai pengembangan diri mereka dan mencari jati diri mereka dengan membuat berbagai konten.
Maka dari itu berbagai studi terbaru menyelidiki bagaimana pengetahuan dan kinerja belajar siswa melalui media sosial, dan telah mengungkapkan bahwa prediksi menggunakan media sosial mampu mendorong kinerja belajar siswa dengan wawasan yang diperkaya serta bumbu faktor-faktor motivasi disetiap siswa-siswa. Mengingat bahwa media sosial memungkinkan pengguna, termasuk siswa, untuk berbagi ide dan berinteraksi dengan orang lain, pada dasarnya siswa sangat mudah untuk mengakses dan berbagi pengetahuan, yang dapat meningkatkan keterampilan interpersonal, memperkuat pembelajaran, meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kinerja akademik, sebagaimana dibuktikan dalam studi yang ada.
Meskipun penggunaan media sosial hampir menjadi metode komunikasi yang sangat diperlukan di antara orang-orang di banyak masyarakat saat ini. pengaruhnya terhadap kinerja akademik siswa tetap belum terselesaikan. Baru-baru ini dikatakan bahwa fungsi interaktif media sosial memfasilitasi berbagai kegiatan belajar. Namun, banyaknya pro-kontra mengenai penggunaan media sosial, dikarenakan kebanyakan siswa secara bersamaan terlibat dalam penggunaan media sosial di kelas untuk tujuan akademik dan nonakademik. Penggunaan media sosial untuk tujuan non-akademik selama perkuliahan dapat mengganggu perhatian mahasiswa, yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja akademik mereka.
Secara keseluruhan, literatur yang ada menunjukkan bahwa efek media sosial pada kinerja akademik masih tidak jelas. Ambivalensi serupa telah dilaporkan ketika siswa menggunakan media sosial secara eksklusif untuk tujuan pendidikan. Dalam berbagai Penelitian telah menunjukkan beberapa efek positif dari penggunaan media sosial untuk tujuan pendidikan pada kinerja akademik yang dimana disisi lain juga menemukan hubungan negatif antara dua konstruksi.
Dimana pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik cenderung menjadi terfokus pada penggunaan media sosial untuk kepentingan diri siswa dan bukan untuk alasan altruistik. Oleh karena itu tidak jelas apakah siswa yang menggunakan media sosial untuk membantu siswa lain berprestasi baik atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H