Lihat ke Halaman Asli

Dandy Syauqy Muazar

Mahasiswa. Freelancer.

Mengenal Kitab Sunan al-Tirmizi

Diperbarui: 4 Agustus 2024   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Slash Light on Unsplash   

Salah satu kitab primer hadis yang terkenal dan masih digunakan hingga saat ini adalah Kitab Sunan al-Tirmizi. Sesuai namanya, kitab ini disusun oleh imam al-Tirmizi yang memiliki kontribusi yang sangat besar dalam memajukan khazanah pengetahuan Islam. Sebab hadis itu sendiri menjadi rujukan hukum Islam kedua setelah al-Qur'an, jika tidak ada kitab-kitab hadis yang disusun oleh para ulama terdahulu seperti yang dilakukan oleh imam al-Tirmizi, tentu umat Islam akan mengalami kesulitan dalam memahami petunjuk yang diberikan oleh baginda Nabi Muhammad Saw. 

Biografi Imam al-Tirmizi

Beliau memiliki nama lengkap Abu 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah bin Musa bin Dahhak al-Sulami al-Bughi at-Tirmidzi. Beliau lahir pada bulan Zulhijjah sekitar tahun 208 H di sebuah desa yang bernama Tirmizi, Kota Bughi suatu daerah di negara Iran sekarang. Beliau tumbuh di lingkungan yang mencintai ilmu, sehingga membuat imam al-Tirmizi tumbuh dengan semangat mencintai ilmu. Hal inilah yang mendorong beliau untuk mencari ilmu ke luar daerah, yang membuat dirinya bertemu dengan banyak ulama besar dan mendengar serta mencatat hadis dari mereka. 

Konten dalam Kitab Sunan al-Tirmizi

Kitab Sunan al-Tirmidzi adalah salah satu dari kitab pokok yang enam (kutub al-Sittah), di dalam kitab ini memiliki metodologi yang berbeda dengan kitab-kitab yang lainnya. Perbedaan yang berada dalam kitab Sunan Tirmidzi dapat dilihat dari metodologi penulisan kitabnya. Termasuk juga adanya penilaian terhadap hadis-hadis yang terdapat dalam kitab sunan al-Tirmidzi, yang jarang dilakukan oleh penulis kitab-kitab hadis lainnya. Dimana imam al-Tirmizi tidak hanya membaginya menjadi shahih, hasan dan dha'if, tetapi juga mencakup enam tingkatan, yaitu: (1) Shahih, (2) Hasan (3) Shahih Gharib, (4) Hasan Shahih Gharib, (5) Hasan Gharib, (6) Dha'if.  Pemakaian istilah yang ganda seperti ini dalam kitab Sunan at-Tirmidzi tidak dijelaskan secara jelas maksudnya. Namun, beberapa penafsiran sempat berkembang untuk menjelaskan maksud dari istilah tersebut.

Kitab Sunan al-Tirmizi berdiri dengan sistematika:

  • Juz 1 terdiri dari 2 kitab (bab) dengan 184 bab (sub-bab) dan 237 hadis
  • Juz 2 terdiri dari 4 kitab (bab) dengan 260 bab (sub-bab) dan 355 hadis
  • Juz 3 terdiri dari 8 kitab  (bab) dengan 516 bab (sub-bab) dan 781 hadis
  • Juz 4 terdiri dari 23 kitab (bab) dengan 734 bab (sub-bab) dan 997 hadis
  • Juz 5 terdiri dari 10 kitab (bab) dengan 474 bab (sub-bab) dan 773 hadis.

Dalam kitab ini, imam al-Tirmizi seringkali memberikan penjelasan tambahan mengenai pendapat fiqih dan juga keterangan mengenai kualitas hadis yang dimasukkan ke dalam kitabnya. Sehingga para pembaca dapat mengetahui dengan mudah bagaimana penjelasan lebih lanjut dan bagaimana kualitas hadis yang ada di dalam kitabnya. Banyak dari para ulama yang memberikan penilaian positif terhadap kitab ini, meskipun ada juga yang memberikan catatan terhadap penilaian imam al-Tirmizi terhadap suatu hadis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline