Lihat ke Halaman Asli

Dandung Nurhono

Petani kopi dan literasi

Anak di Tengah Gunung Sampah

Diperbarui: 29 Juli 2023   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

| Sumber: news.detik.com

Anak Di Tengah Gunung Sampah

Menunduk, wajahnya lesu
: Ibu aku ingin sekolah
  Tidak ingin di tengah tumpukan sampah
  Tidak ingin menjadi sampah

Dalam diam, ia menatap bangunan sekolah
: Ibu aku bisa menjadi juara kelas
  Tidak hanya memunguti plastik dan kertas
  Tidak hanya tengadahkan tangan memelas

Wajahnya tegak menghadang, tak boleh asa sirna
: Ayah, bantu aku berdiri dan berlari
  Akan kubawa segenggam api
  Akan kubakar semangat diri

Matanya bercahaya, menatap masa depan
: Ayah, beri aku cangkul
  Aku gali semua mimpi-mimpiku
  Aku tanam harapan-harapanku

Musim telah berulang berganti
Sampah bahkan tambah menggunung
Manusia semakin banyak merubung

Ibu, kini telah pandai aku,
Ayah, lihat telah kekar tubuhku,
Mari ibu, aku naikkan derajatmu
Mari ayah, aku angkat harkat martabatmu

(*)

Baca juga: Di Arafah

Baca juga: Surat Tukang Becak Untuk Istrinya Di Kampung 

Juli 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline