Lihat ke Halaman Asli

Dandung Nurhono

Petani kopi dan literasi

Carilah pada Malam Ganjil

Diperbarui: 10 April 2023   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdiam di Masjid | Foto: Dandung N. (Dok. pribadi)

Ada seorang Nabiyullah namanya Syam’un al-Ghazi as. dalam kitab Nasrani, disebut Samson. Nama Syam’un artinya "yang berasal dari matahari”, sedangkan al-Ghazi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza, Palestina sekarang).

Dikisahkan pada suatu malam di bulan Suci Ramadan, Nabi SAW sedang bersama para sahabat, tiba-tiba beliau tersenyum sendiri. Lalu di antara para sahabatnya itu ada yang bertanya, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah"

Beliau SAW menjawab bahwa nanti ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mah’syar, ada seorang Nabi bernama Syam'un masuk ke dalam surga. Ia tidak mempunyai pengikut satu pun.

Maka berceritalah Rasulullah SAW tentang seorang Nabi bernama Syam’un itu. Ia diutus ke Romawi untuk melawan orang-orang yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Selain sebagai Nabi, ia seorang pahlawan dengan ciri khas rambutnya panjang dengan senjata terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal.

Memiliki mukjizat dapat melunakkan besi dan dapat merobohkan istana serta dikenal sebagai Nabi yang sanggup melaksanakan shalat malam selama 1000 bulan tidak pernah lepas sehari pun, dan siangnya berpuasa.

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa dia mengatakan Jibril as. bercerita kepada Nabi SAW tentang seorang hamba yang bernama Syam’un Al Ghazi, dia tidak mempunyai peralatan perang apa pun kecuali tulang rahang unta. Tiap kali memukul orang-orang kafir dengan tulang dagu untanya, maka tidak terhitung mereka yang tewas karenanya.

Apabila dia merasa haus, maka keluarlah dari sela-sela gigi rahang unta itu air yang segar, lalu dia meminumnya, dan ketika dia lapar, maka tumbuhlah dari tempat itu sekerat daging, yang dapat dia makan.

Demikianlah Syam’un berperang setiap hari, semua musuh-musuhnya tidak mampu menolak serangannya. Kemudian mereka berbuat licik dengan memperalat istri Syam’un yang seorang wanita kafir: “Sungguh, kau akan kami beri harta yang banyak, jika kamu mau membunuh suamimu.”

“Aku tak mampu membunuhnya,” jawab istri Syam’un.

“Kami beri kamu seutas tali yang kuat,” kata orang-orang kafir itu.

“Ikatlah kedua tangan dan kaki suamimu itu. Kemudian kami yang akan membunuhnya.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline