Lihat ke Halaman Asli

Kubunuh Lelaki Laknat Itu

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BRRAAAK... pintu dapurpun di dobrak . " Biar Bu... biar ku bunuh saja manusia laknat itu..." " Tidak nak, jangan sampai kau lakukan itu..." " Apa..?, Bisa - bisanya ibu berdiam diri melihat dia menggauli Pelacur itu di rumah ini Bu?"  dengan amarah Astri meraih pisau itu, sedang sang Ibu tak kuasa menahan tubuh anak perempuannya untuk menghalangi apa yang hendak di perbuatnya. Leher tersayat dalam dan pisaupun di biarkan tertancap di punggungnya..darah segar mengalir di sekujur tubuh Lelaki Tua itu... " Astagfirullaaaahh, kenapa sampai kau tega melakukan itu Nak?" isak tangis haru menggelegar jeritan kengerian memekakkan telinga.. Ke esokannya di sel tahanan kantor polisi, "Sudah lah Bu, tidak usah di tangisi, dia pantas kok di bunuh." "Tapi dia itu suamiku, dan juga Ayahmu nak" Wanita tua itu memeluk anak perempuannya sambil terisak, "Huuueekk...Huueekk..Sebentar bu saya ke toilet dulu". "Sakit kah kau nak?" Astri menggelengkan kepala " Aku... hamil Bu" jawabnya terbata Ibu Terkejut " Hah..? Lalu siapa Ayah si jabang bayi itu nak?" Tanyanya " SUDAH KU BUNUH SEMALAM !! "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline