Lihat ke Halaman Asli

Tingkatkan Ekonomi Kreatif Masyarkat, Mahasiswa UNTAG Surabaya Adakan Pelatihan Produksi Ecoprint

Diperbarui: 18 Juni 2023   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dokumentasi KKN NR-3, 2023)

Surabaya - KKN NR-03 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mengadakan pelatihan produksi ecoprint kain di Balai RT 04 RW 08 Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 14.30 WIB. Kegiatan produksi ecoprint kain yang ditujukan kepada warga sekitar cukup mendapatkan antusias karena merupakan hal baru.

Produksi ecoprint kain menggunakan bahan bahan yang berasal dari alam atau organik seperti dedaunan dan bunga -- bungaan, sehingga cukup mudah didapat dari lingkungan sekitar dan murah. Ecoprint adalah sebuah teknik cetak yang menggunakan pewarnaan kain alami dan menghasilkan motif yang unik dan otentik. Metode ini melibatkan kontak langsung antara daun dan bunga - bungaan yang mengandung tanan ataupun pikmen alami lainnya.

Proses Ecoprinting umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:

Persiapan bahan: Kain yang digunakan adalah kain katun 100% murni dan tidak boleh tercampur dengan polyester. Kemudian kain harus melalui tahap pencucian, pre mordan dan post mordan serta pewarnaan kain blanket sebagai media transfer warna.

Pemilihan bahan alami: dedaunan dan bunga-bungaan yang mengandung pigmen warna dipilih dengan cermat. Beberapa bahan yang umum digunakan termasuk daun eucalyptus, daun jati, daun jarak, dan bunga sepatu.

Penataan motif: Bahan-bahan alami yang dipilih ditempatkan secara hati-hati di atas kain yang telah dipersiapkan.

Pengikatan kain: Setelah bahan-bahan alami ditempatkan di atas kain, kain kemudian digulung.

Proses pemanasan: Kain yang telah diikat dan berisi bahan-bahan alami kemudian dipanaskan dalam air atau uap panas. Panas membantu melepaskan pigmen warna dari bahan alami dan mentransfernya ke kain. Durasi dan suhu pemanasan dapat bervariasi tergantung pada bahan yang digunakan dan intensitas warna yang diinginkan.

Pewarnaan dan fiksasi: Setelah proses penguapan atau steam, kain dibiarkan untuk mendingin dan kemudian diurai. Bahan bahan yang ada diatas kain dipindahkan dan untuk motif alami yang dihasilkan oleh pigmen warna tetap tertinggal pada kain. Untuk menjaga motif tetap bertahan dan mencegah luntur, dapat menggunakan metode fiksinasi.

(Sumber: Dokumentasi KKN NR-3, 2023)

Ecoprinting merupakan teknik yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami dan pewarna alami yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya serta mudah didapat. Hal ini membuat ecoprint menjadi pilihan yang populer di antara mereka yang peduli dengan lingkungan dan mencari cara untuk menciptakan karya seni atau produk kain yang unik dan bernilai estetika tinggi serta memiliki nilai jual.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline