Lihat ke Halaman Asli

Truth and Reconciliation; Kisah Wab Kinew dan Ayahnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_169995" align="alignleft" width="300" caption="Truth and Reconciliation (dari Winnipeg Free Press)"][/caption]

Baru-baru ini di The Forks Winnipeg diadakan acara berjudul Truth and Reconciliation. Acara ini sebagai jembatan antara Pemerintah Canada dan masyarakat aboriginal (suku Indian). Acara ini sebagai ajang pemberian kesaksian mengenai apa yang terjadi pada 130.000 Residential School survivors. Residential school adalah sekolah yg didirikan oleh Pemerintah Federal Canada sekitar tahun 1856 untuk mengasimilasi anak-anak Indian ke kebudayaan barat terutama kebudayaan Inggris. Sekitar 130 buah sekolah dibangun bekerjasama dengan Gereja Katolik dan sekitar 150.000 anak-anak Indian diambil paksa dari keluarga mereka untuk bersekolah di sekolah ini. Pada kelanjutannya, gurunya sebagian besar adalah biarawati dan kepala sekolahnya adalah seorang pastor.

Anak-anak Indian ini diambil dari keluarga mereka saat mereka masih berusia 4 atau 5 tahun dan ditempatkan di asrama residential school. Mereka diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan mereka tidak diperbolehkan menggunakan bahasa asli mereka. Bahasa asli suku Indian ada banyak diantaranya Chipewyan, Cree, Dogrib, Gwich‘in, Inuinnaqtun, Inuktitut, Inuvialuktun, Slavey Utara, dan Slavey Selatan. Satu-satunya bahasa penduduk asli yang dipercaya secara penuh ini ialah Cree (dengan 72.885 penutur bahasa ibu), Inuktitut di NWT dan Nunavut; 29.010 penutur), dan Ojibwe bersama dengan Cree, Ojibwe akan menyusun 150.000 penutur). Jika ada yang ketahuan masih menggunakan bahasa asli mereka maka guru yang sebagian besar biarawati ini melakukan tindakan kekerasan seperti memukul mereka atau bahkan mencambuk mereka.

Pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah lebih kepada kebudayaan bangsa Inggris dan juga agama Katolik. Guru-guru ini mengatakan bahwa kebudayaan mereka adalah kebudayaan sesat yang beraliran Satanism. Oleh karena itu mereka berusaha untuk menghapuskan kebudayaan suku asli Indian kepada anak-anak kecil ini (genocide). Begitu banyaknya kekerasan yang dilakukan di residential school ini mengakibatkan trauma yang mendalam pada anak-anak Indian ini. Tidak banyak dari mereka yang melarikan diri dan berakhir menjadi alkoholik atau bahkan mati sia-sia karena bunuh diri. Hal ini bukan sebuah rahasia umum lagi disini. Diperkirakan survivor dari residential school saat ini adalah sekitar 130.000 an orang. Pada tahun 1996 akhirnya residential school ini ditutup.

Ketika residential school ini berakhir, anak-anak ini ditempatkan di foster home. Foster home adalah sebuah keluarga yang bersedia mengasuh anak-anak ini dengan mendapatkan allowance setiap bulannya dari Pemerintah. Kebanyakan dari foster home ini adalah keluarga kulit putih. Saya mempunyai teman yang bernama Sandi Carter. Dia adalah salah satu survivor residential school. Ketika saya bertanya siapa nama aslinya dalam bahasa Indian, dia sudah tidak ingat. Begitupun dengan bahasa asli Indian, dia tidak pernah bisa mengingatnya lagi.

[caption id="attachment_169996" align="alignleft" width="130" caption="Wab Kinew met Obama in 2008 (dari Google Image; My Spcae)"][/caption]

Kembali pada acara Truth and Reconciliation ini dihadiri oleh banyak orang baik masyarakat Canada berkulit putih, pendatang dan of course residential school survivors. Acara ini disiarkan langsung oleh salah satu stasiun TV nasional, CBC. Salah satu pembawa acaranya bernama Wab Kinew (bacanya; WOB ka-NOO). Dia adalah seorang Indian artist, penyanyi hip hop dan  salah satu pembawa acara CBC Winnipeg. Dalam rangkaian acara Truth and Reconciliation yang disiarkan di CBC ini, CBC juga mengangkat kisah Wab Kinew yang notabene adalah generasi pertama dari orang tuanya yang merupakan residential school survivor. Saya pernah bertemu dengan Wab Kinew sekali, ketika saya menemani Damien untuk membantu teman lamanya yang sedang pindahan. Saat itu saya belum tahu, siapa itu Wab Kinew. Namun sekali melihatnya, Damien langsung excited, katanya itu adalah salah satu artis Indian terkenal di Manitoba. Saya hanya melongo, karena sebelumnya saya membantunya mengangkat suatu kardus yang beratnya hampir 100 kg lebih. Saya cuek aja saat itu, karena niat saya hanya membantu. Eh nggak tahunya yang saya bantu artis terkenal yang ternyata sering sekali muncul di TV, mupeng deh saya. Lah mana saya tahu kalau dia orang terkenal, karena saya jarang nonton TV disini..hehehe. Tapi orangnya memang berpenampilan sederhana dan apa adanya. Kalau ada yang pengen liat lagunya di Youtube, bisa diklik di sini. Lagunya not bad dan di video klipnya itu juga ada Melisa, temannya Damien yang kita bantu saat pindahan. Ternyata Wab Kinew adalah pamannya Melisa (padahal terlihat seumuran, kisah yang panjang deh pokoknya).

[caption id="attachment_170016" align="alignleft" width="300" caption="Tobasonakwut di Vatikan 2009 (dari CBC News Winnipeg)"][/caption]

Kembali pada kisah Wab Kinew. Dia menceritakan kisah ayahnya yang bernama Tobasonakwut Kinew. Dia adalah seorang Anishinabeemowin (Ojibway) salah satu suku Indian. Ketika dia masih kecil, dia diambil dari keluarganya dan ditempatkan di St. Mary's residential school, di Rat Portage, Propinsi Ontario. Pada akhirnya dia diusir dari sekolah itu setelah mencapai grade 8. Pada saat itu, di tahun 1950, seorang Indian tidak diijinkan melanjutkan ke high school di Kenora. Selama tinggal di residential school, dijelaskan oleh Wab Kinew bahwa ayahnya banyak sekali menerima perlakuan kekerasan fisik termasuk, kekerasan seksual.

Pengalaman yang membuatnya sangat tertekan adalah ketika ayahnya Tobasonakwut Kinew yang bernama Wabanakwut mengalami kecelakaan dan dia dalam keadaan sekarat. Ketika dia di rumah sakit dengan tubuh setengah hancur, ia menanti kedatangan anak-anaknya dan apparently pihak sekolah tidak mengijinkan anak-anaknya untuk mengunjunginya, termasuk Tobasonakwut. Ketika dia akhirnya meninggal dunia, anak-anaknya datang dan memberi penghormatan terakhir. Namun apa yang terjadi pada Tobasonakwut ketika dia kembali ke sekolah adalah dia mendapatkan tendangan yang sakitnya melebihi apapun.

Pada akhirnya setelah dia lepas dari grade 8, traumanya membawanya kepada kehidupan yang keras. Dia juga pernah menjadi seorang alkoholik dan berganti-ganti pekerjaan dari seorang diesel mechanic, boxer dan akademisi. Pada akhirnya dia menjadi pendiri Grand Chief of the Grand Council of Treaty #3 yaitu Ketua Dewan Pelaksana persetujuan no. 3 yang membawahi kawasan Northwestern Ontario dan Southeastern Manitoba dan juga menjadi the Grand Chief of the Chiefs of Ontario pada akhirnya. Ketika perdamaian tercipta antara Pemerintah Canada di bawah Kerajaan Inggris dengan suku Indian sebagai First Nation, banyak sekali dibuat treaty-treaty. First Nation meminta sejumlah tanah untuk mereka yang disebut Reserve. Bagi suku Indian yang tinggal di Reserve, mereka mempunyai kebebasan untuk memancing, berburu (yang tidak dimiliki oleh orang Canada non Indian, mereka harus membayar untuk mendapatkan lisensi untuk memancing dan berburu) dan juga mereka dikenakan pajak yang lebih rendah daripada orang Canada non Indian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline