Lihat ke Halaman Asli

Food Bank Menjadi Kebutuhan di Negara Maju! Part 1

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika kita berbicara mengenai kemiskinan pasti tidak akan ada habisnya. Begitu banyak definisi dan tidak ada satupun bottom line yang bersifat mutlak. Baik Indonesia maupun US, keduanya mempunyai definisi kemiskinan mutlak (absolute) yang hampir sama. Kemiskinan absolut yaitu kurangnya sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup, penghasilan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Nah di samping kemiskinan absolut, juga ada kemiskinan relatif. Menurut BPS Indonesia, kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun berdasarkan kondisi hidup suatu Negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk “termiskin”, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan terendah dari total penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatan/pengeluaran. Percaya tidak percaya, pada kenyataannya di negara maju seperti United States dan Canada juga masih bergumul dengan kemiskinan. Ternyata bukan hanya di third world nations and developing country aja ya? even di developed country juga punya catatan kemiskinan yang sounds shocking! Di US, berdasarkan US Census Bureau, Juli 2009, over 37 million of American is living in poverty! Populasi di US saat ini sekitar 307 million, jadi hampir 10% dari populasi US hidup di garis kemiskinan. Angka ini diperkirakan meningkat seiring adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan banyaknya laid off and unemployment number is increasing! Sayangnya saya kurang begitu memahami US, jadi disini saya hanya akan bercerita mengenai beberapa hal yang saya ketahui berkaitan dengan kemiskinan di Canada. Kemiskinan di Canada tak lepas dari sejarah Canada waktu lampau. Ketika itu Canada dan US adalah tempat tinggal untuk suku Indian dan kemudian Columbus datang dan mengakui bahwa dia menemukan benua Amerika. Apa yang terjadi setelahnya adalah cerita yang sangat mengenaskan. Bukan menjadi rahasia umum jika saat itu terjadi genocide* terhadap suku Indian ini yang mengakibatkan mereka mengalami trauma yang berkepanjangan. Banyak anak-anak yang ditempatkan di sekolah English yang menyebabkan mereka kehilangan bahasa ibu mereka. Menempatkan anak-anak ini di Foster home* yang membuat mereka kehilangan jati diri mereka dan berakhir menjadi alkoholik dan drug addict atau bahkan menjadi drug dealer dan gang member. Hal ini menjadi suatu hal yang membelalakkan mata saya..WOW! this is out of control. Jika saya hanya tinggal di South Winnipeg yang notabene adalah tempat tinggal orang-orang kaya, saya tidak akan pernah bisa bercerita mengenai hal ini. Berhubung saya kebetulan pernah mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan bergaul dengan kalangan orang-orang marginal inilah yang membuat saya berpikir tanpa harus menyalahkan. Saya tidak suka menyalahkan, bagi saya alangkah baiknya jika kita memperbaiki kesalahan yang ada dan belajar dari kesalahan itu. Kembali pada kemiskinan di Canada, hal yang saya sebutkan di atas adalah sebuah realita dan pemicu kemiskinan di Canada. Banyak orang Indian, kami menyebutnya aboriginal; yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kebanyakan dari mereka adalah alkoholik, drug addict dan banyak sekali remaja disini yang berumur 16 an sudah punya anak! bukan pemandangan yang lazim di Indonesia saya yakin. Tapi disini banyak sekali. Setiap kali saya jalan dan naik bis selalu bertemu dengan remaja beserta anaknya yang didorong pake stroller. Sedih hati saya melihat kenyataan disini. Amerika adalah tanah mereka, namun mereka tertindas di tanah mereka sendiri. Namun saya juga menyayangkan, mengapa mereka terlalu larut dalam trauma itu, mereka seharusnya bisa berdiri tegak dan move on!Saya tidak bisa menyalahkan mereka jika mereka sangat sulit keluar dari trauma itu, apalagi keluar dari kebiasaan minum alkohol yang sudah menjadi budaya disini. Winnipeg adalah capital city dari Province of Manitoba. Manitoba populasinya 1.217.200 menurut data pada tahun 2009. Manitoba merupakan tempat tinggal mayoritas kaum aboriginal di Canada. Manitoba merupakan sebuah prairie dan sangat multikultural. Mayoritas populasinya adalah kaum French-Canadian (terbesar kedua setelah Propinsi Quebec), Kristen Mennonite yang berasal dari Jerman dan Rusia (terbesar di Canada), Ukraina, Polish, Irish, India, Vietnamese dan Filipino (terbesar di Canada). Winnipeg bukan kota yang besar jika dibandingkan dengan Toronto, Vancouver, Edmonton maupun Ottawa. Sekitar 211.000 jiwa (17%) masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kebanyakan adalah anak-anak dan wanita single parent. Winnipeg Harvest Food Bank adalah sebuah NGO di WInnipeg yang mendistribusikan makanan hasil donasi ke orang-orang yang membutuhkan. Harvest memberi makanan kepada lebih dari 40.000 orang setiap bulannya dan 45% recepietnya adalah anak-anak. Setiap hari tim yang bekerja di Harvest berusaha untuk membuat program-program baru yang mengajak masyarakat untuk ikut peduli akan kemiskinan di WInnipeg. Harvest mempunyai warehouse yang meliputi divisi practical seperti penerimaan donasi, call center, penyortiran makanan hasil donasi (apapun), kits line (membuat paket plastik yang berisi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, meat dan soup), divisi order filling, shipping,. Divisi practical ini kebanyakan mengandalkan keberadaan volunteer, hanya di bagian shipping terdapat 5 orang workers. Di divisi penyortiran di bawah pengawasan volunteer service coordinator. Divisi officenya meliputi volunteer service, public education, media dan komunikasi, akuntansi dan agency. Penemu WInnipeg Harvest bernama Lee Newton dan sekarang dia bertanggungjawab sebagai partnership coordinator. Sementara executive directornya, David Northcott adalah seorang politikus yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota parlemen beberapa tahun yang lalu. Warehousenya pertama kali didirikan pada tahun 1985. Harvest ini mendapatkan pendanaan yang bersifat ongoing baik dari Pemerintah Propinsi maupun Federal serta sebuah organisasi yang bernama United Way yang notabene adalah lembaga yang mengelola uang donasi dari Canadian. Sekedar pengetahuan bahwa Pemerintah Canada memberikan reward berupa tax return jika kita mau mendonasikan uang kita. Sehingga sudah menjadi hal yang common disini jika banyak gaji yang dipotong 5% untuk United Way dan mereka would not mind with that! Oke, kembali ke cerita mengenai Harvest. Setiap hari saya sampai di Harvest jam 8 pagi. Kemudian saya minum hot chocolate yang tersedia di quality vending machine* sambil menyapa beberapa teman baik volunteer maupun worker. "Good morning, how are you?" adalah sebuah kalimat tanya yang kuucapkan lebih dari sepuluh kali setiap harinya. Setelah itu saya bergegas ke tempat penyortiran makanan dan kits, mempersiapkan segala sesuatunya sehingga ketika para volunteer datang, mereka tinggal bekerja. Saya juga berkoordinasi dengan co-worker saya yang bernama Garth, dia in charge dalam food donation cycling, jadi alurnya kemana aja, dia yang tahu. Makanan disini kebanyakan dikemas dalam kaleng, kecuali dry food seperti pasta, noodle, cookies, etc. Jadi lebih praktis. To be continued Part 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline