Lihat ke Halaman Asli

Jepang Berhasil Dalam Percobaan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Diperbarui: 23 Agustus 2017   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar sistem pembangkit tenaga listrik tenaga arus laut (www.ihi.co.jp)

Energi merupakan hal utama yang dibutuhkan oleh tubuh manusia setiap hari, bahkan di saat tidur. Manusia membutuhkan energi, misalnya jantung untuk memompa darah, paru-paru untuk bernapas, beraktifitas, berpikir dan lain-lain. Energi ini bisa berasal dari makanan maupun minuman, yang kemudian diolah dan/atau melalui beberapa tahapan proses kimia di dalam tubuh untuk disalurkan ke sel-sel tubuh (organ) yang membutuhkan.

Selain energi untuk tubuh, manusia jaman sekarang (modern) juga membutuhkan energi untuk bisa hidup dan melakukan aktifitasnya sehari-hari. Coba pembaca lihat di lingkungan sekeliling. Di rumah kita bisa menemukan televisi, kulkas, radio, kipas angin, mobil, motor dll. Di luar rumah kita bisa menemukan penerangan umum, rambu-rambu lalulintas, eskalator, lift, kereta api dan sebagainya. Semuanya itu membutuhkan energi, yang bisa berasal dari berbagai macam sumber.

Menurut proyeksi EIA, di dunia kita sekarang, sumber energi yang tak terbarukan seperti bahan bakar cair, batubara dan gas alam masih menduduki peringkat 3 besar. Seperti kita ketahui, sumber energi seperti ini selain akan habis, juga bisa memberikan dampak negatif pada lingkungan (misalnya emisi C02).

Memang ironis kelihatannya kalau mencermati bagaimana sumber energi tersebut bisa terbentuk lalu menganalisa bagaimana efek yang bisa ditimbulkannya. Sumber energi yang tak terbarukan, berasal dari alam (fosil yang sudah melalui berbagai macam proses) jutaan tahun yang lalu, kemudian dipergunakan oleh manusia untuk kepentingan dirinya. Namun, dampak yang ditimbulkan kemudian bisa menyebabkan rusaknya alam (bersama ekosistem) yang menyediakan energi itu sendiri. Memang lucu kelihatannya, alam "merusak" alam itu sendiri dengan bantuan manusia.

Kalau ada diantara pembaca yang gemar melihat film animasi dari Studio Ghibli, tentu sudah tahu bahwa ceritanya banyak yang mengangkat topik tentang kerusakan alam. Misalnya ada satu animasi yang berjudul "Kaze no tani no nausika" (judul bhs Inggrisnya "Nausica of the Valley of the Wind"), yang menceritakan bahwa alam mendeformasikan diri sendiri (dengan menyebar racun dan merusak dirinya sendiri) supaya alam kemudian bisa lahir kembali menjadi baru dan bersih. Disini alam membantu "diri"nya sendiri untuk pulih dari kerusakan.

Dengan makin menipisnya energi tak terbarukan dan mengingat juga efek negatifnya pada alam, maka saat ini beberapa negara maju sedang berlomba-lomba untuk menemukan sumber energi baru yang ramah lingkungan, selain dari beberapa sumber energi yang kita sudah kenal antara lain dari matahari, angin,panas bumi, biomassa dll.

Minggu lalu, Jepang mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya di dunia, mereka bisa menghasilkan energi listrik sebesar 30 kilowatt dari percobaan pembangkit listrik dengan tenaga arus laut. Pembangkit listrik ini merupakan hasil kerjasama antara organisasi pemerintah NEDO dan perusahaan alat-alat industri berat IHI.

Sistem yang dikembangkan memanfaatkan arus kuroshio yang mengalir di sekitar kepulauan kuchinoshima di daerah selatan pulau Kyushu, yang juga merupakan lokasi dimana percobaan dilakukan. Module pembangkit tenaga listriknya terdiri dari 2 turbin, yang bergerak berlawanan arah dan dibenamkan di dalam laut sekitar 20-50 meter dari permukaan.

Keunggulan dari sistem

  • Sitem pembangkit listrik ini tidak bergantung pada musim dan waktu (siang/malam) karena arus air laut tergolong stabil sehingga bisa dipergunaan dalam jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.
  • Dengan meletakkan turbin di bawah permukaan laut, maka sistem ini tidak akan terganggu bila ada tsunami dan juga tidak mengganggu jalur pelayaran laut. Biaya pemasangannya relatif murah, sehingga sistem ini bisa dibangun tersebar di berbagai lokasi laut yang dekat dengan daratan yang membutuhkannya. Ini bisa mengirit biaya distribusi pasokan listrik bila dibandingkan dengan membangun satu pusat pembangkit tenaga listrik besar untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik dengan cakupan daerah yang luas.
  • Dua turbin pada sistemnya bergerak berlawanan arah sehingga bisa menjadikan posisi sistem pembangkit listriknya melayang dengan seimbang di dalam laut.
  • Perawatan yang relatif mudah karena turbin bisa dimunculkan ke permukaan laut jika dibutuhkan sehingga teknisi bisa mencheck keadaannya langsung

Komponen utama dari sistem pembangkit listriknya ada 3 macam, yaitu :

Turbin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline