PM Jepang yang ke 97 Abe Shinzou tanggal 3 Agustus mengumumkan kabinet barunya setelah 1 tahun bertahan dengan susunan kabinet lamanya.
Memang ada beberapa masalah yang dihadapi Abe dan beberapa menterinya di kabinet terdahulu. Misalnya masalah pembangunan Fakultas Kedokteran Hewan, masalah penjualan tanah negara untuk sekolah, masalah menyembunyikan laporan harian pada kegiatan PKO (Peace Keeping Operation) di Sudan selatan yang berakibat pengunduran Menhan Jepang baru-baru ini, dan ada pula beberapa menterinya yang melontarkan ucapan yang kontroversial.
Kelihatannya salah satu tujuan perombakan kabinet ini adalah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Kesungguhan Abe pun tampak saat mengumumkan susunan kabinet baru hari ini dengan meminta maaf dan membungkukkan badan kurang lebih 8 detik di awal pidatonya untuk beberapa kesalahan itu. Agak lama juga lho membungkukkan badannya dan terus terang saya baru pertama kali lihat nih PM Jepang membungkukkan badan selama itu.
Ada 6 orang wajah baru di kabinetnya yang sekarang, dimana jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 2 orang dibanding susunan kabinet terdahulu. Jumlah menteri wanitanya juga menjadi 2 orang, yang juga mengalami penurunan 1 orang dibanding kabinet sebelumnya.
Walaupun Jepang berbeda dengan Indonesia dalam banyak hal, terutama kalau masalah politik, namun ada beberapa hal yang menarik untuk dicermati dalam susunan kabinet yang baru. Oh iya, tujuan penulisan ini cuma untuk intermezzo aja kok, itung-itung sebagai bahan referensi dan "hiburan" :)
Pemilihan orang yang kadang berseberangan pendapat
Abe tampaknya berani menarik 2 orang yang biasanya mempunyai pendapat bersebarangan denganya, yaitu Kouno Tarou yang menempati posisi Menlu dan Noda Seiko yang menjadi Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi.
Kouno Tarou merupakan anak dari Kouno Yohei, yang juga pernah menjabat sebagai Menlu dan wakil PM. Selama ini Kouno memang agak berseberangan pendapat dengan Abe, misalnya masalah PLTN. Dia juga terlihat pernah ikut dalam demontrasi untuk menentang Nuklir.
Ayahnya, Kouno Youhei pernah menyatakan ke negara tetangganya bahwa tentara Jepang memang terlibat dalam kasus Juugun Ianfu. Ini merupakan terobosan, karena tampaknya selama ini pemerintah Jepang enggan mengakuinya. Dengan penempatan Kouno diharapkan Menlu baru ini juga menurunkan DNA bapaknya, sehingga diharapkan dia bisa memberi sinyal baik untuk mempererat hubungan dengan negara tetangga terdekat seperti Korea, Tiongkok dan Russia yang akhir2 ini agak merenggang.
Hal ini penting, terutama juga untuk menghadapi Korea Utara yang tampaknya makin gencar untuk memanas-manasi situasi dan pamer kekuatan dengan peluncuran rudal ICBM yang jatuh ke laut Jepang baru-baru ini.
Tentang Noda Seiko, Abe mengatakan dalam tanya jawab yang diadakan setelah pengumuman kabinet barunya bahwa walaupun Noda sering mengucapkan kritikan yang membikin kuping panas, namun sebagai orang yang memegang pemerintahan dia memang butuh pendapat yang mewakili sudut pandang masyarakat. Abe menyatakan bahwa tidak ada masalah jika nantinya ada menterinya yang mempunyai pendapat berbeda dengannya di dalam kabinet baru ini.