SDGs (Sustainable Development Goals), tentu Anda sudah sering mendengarnya, bukan ? atau yang kita sebut sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, adalah Agenda 2030 yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. Mengutip dari laman https://sdgs.bappenas.go.id/ , Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development Goals) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”.
SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015 lalu. SDGs memiliki 4 (empat) pilar pembangunan, yaitu Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola, yang saat ini oleh Pemerintah telah di mainstream kan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2019-2024.
Dengan prinsip "No-one Left Behind" maka SDGs selaiknya memang diterapkan di semua sektor pembangunan di Indonesia, tidak terkecuali sektor transportasi. Transportasi memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan SDGs, dimana dari 17 tujuan, transportasi dapat mendukung pencapaian pada tujuan :
SDGs 1 : NO POVERTY
- Dengan membangun akses transportasi, baik pembangunan infrastruktur, jaringan transportasi maupun peningkatan pelayanan angkutan umum, di sektor darat dan perkeretaapian, laut dan udara, maka dapat membuka akses pada suatu wilayah, dan tentu saja kemudian dapat meningkatkan pembangunan ekonomi. Karena dengan terbukanya akses transportasi di wilayah tersebut, maka masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih mudah dan menunjang perekonomian, sehingga diharapkan akan terbebas dari kemiskinan di daerahnya.
SDGs 3 : GOOD HEALTH & WELL BEING
- Dengan menerapkan transportasi yang ramah lingkungan, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, misalnya dengan mengendalikan pencemaran udara dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), yaitu dengan penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Untuk tujuan SDGs ini juga bisa didukung melalui penurunan jumlah kecelakaan transportasi. Selain itu, dengan menerapkan active transport (berjalan kaki, bersepeda) maka masyarakat akan cenderung lebih banyak bergerak, seperti berolahraga yang dapat meningkatkan kesehatan.
SDGs 5 : GENDER EQUALITY
- Transportasi berkelanjutan juga mengutamakan kemudahan akses masyarakat untuk mendapatkan transportasi umum, dan transportasi di Indonesia pun sudah menerapkan Gender Equality, dgn memberikan kursi khusus ibu hamil dan anak-anak, lansia, bahkan juga memberikan kemudahan untuk para penyandang disabilitas.