Lihat ke Halaman Asli

DANAR STYORINI

inisiator komunitas kemenag klaten menulis

Padusan, Tradisi Jelang Ramadan di Kota Klaten, Jawa Tengah

Diperbarui: 18 Mei 2020   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tradisi "padusan" di Klaten Jawa tengah, biasanya dilaksanakan satu hari sebelum masuk bulan ramadhan. Dengan tujuan untuk membersihkan diri atau untuk mensucikan diri dengan mandi besar, salah satu tempat mandu adalah di kolam renang.

Kolam renang banyak sekali di Kabupaten Klaten yang memang terkenal dengan kota wisata air. Banyak tempat wisata air yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota bersinar ini.

Seperti wisata air yang terletak di  kecamatan ngawen yaitu susuhan, saya biasa ke susuhan karena selain dekat dengan rumah saya, juga air yang menyegarkan langsung dari mata air, yang saya sukai asa tempat khusus  untuk wanita, jadi bisa lebih leluasa berenang. 

dokpri

Di depan susuhan adalagi umbul yang kemudian dijadikan tempat renang namanya jolotundo, pemandian ini banyak di datangi saat habis sholat subuh, untuk terapi kesehatan, biasanya dihari - hari biasa lebih banyak.
di pagi hari, jam 07.00 WIB sudah mulai berganti pengunjung.

dokpri

Di wilayah polanharja ada umbul yang terkenal dalam sehari bisa mencapai omset yang tinggi karena fasilitasnya lengkap yang paling diminati adalah snorkling.
Selain itu di polanharjo terkenal juga umbul manten yang airnya sangat jernih dan di situ ada pohon yang besar, sehingga selama pohon dengan akar seribu itu hidup maka tidak akan pernah berhenti mengeluarkan air.

Di kecamatan tulung pemandian yang sangat ramai adalah umbul cokro, saat hari libur biasanya ada aneka hiburan yang mengiringi pengunjung mandi di situ dengan air yang mengalir langsung dari sumber mata air yang menyegarkan, saat pertama merasakan air disana sangat dingin tetapi kalau sudah beberapa waktu airnya berubah hangat dan menyegarkan.
Hampir semua tempat pemandian tersebut ramai di kunjungi orang menjelang ramadhan dan merupakan tradisi penduduk di sekitar.

Menurut anda apakah tradisi padusan tersebut layak di lestarikan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline