Sebagai Mas-Mas yang sudah tinggal di propinsi Kepulauan Riau, mulai teracuni dengan budaya berpantun. Dalam setiap kesempatan resmi selalu saja dikumandangkan pantun, ini belum tradisi berbalas pantun antar pejabat di acara formal. Ya daripada saya selalu deg-degan takut kebagian berpantun ria di acara formal. Marilah berlatih spontan berpantun layaknya orang Melayu pulau. Simak ya pantun Ramadan berikut, jika ada yang ingin membalas silakan.
Jika rejeki tak deras mengalir
Janganlah kita berputus ase
Sore ini kite mandi pangir
Karena besok kita nak berpuase
Kayu bakau jangan jadikan papan
Agar pasaknya tertanam kuat
Sholat tarawih di shaft depan
Agar pahala berlipat lipat
Mari belajar memasang kail
Umpang dibumbung harus dibawa
Belajar berpuasa sejaklah kecil
Agar kelak menjadi manusia takwa
Jangan ragu memasak bubur
Tempatkan beras di atas dandang
Cepatlah habiskan makan sahur
Sebentar lagi waktu imsak kan datang
Nelayan memancing si ikan layur
Ikan layur dimasukan ke dalam bubuh
Tetap terjaga setelah makan sahur
Agar tak tertinggal sholat subuh
Jika ingin memancing ikan pari
Berikan umpan terbaik di joran
Rugilah kita berpuasa 30 hari
Jika tak khatam Al Quran
Sembunyi ikan di balik karang
Melihat nelayan di atas sampan
Barulah hari raya idul fitri datang
Saya sudah merindukan Ramadan depan
Batam, 24 Maret 2024 - Danan Wahyu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H