Saya tak pernah menyangka sebelum Ramadan tahun ini mendapat berkah pergi umroh dengan biaya super mini dan waktu singkat sesuai dengan kemampuan sebagai budak corporate yang fakir cuti. Saya tak usah berkisah betapa beratnya membagi waktu cuti ketika cuti tahunan sudah terpotong cuti bersama.
Tanpa menghitung waktu perjalanan, kami hanya enam hari di tanah suci, 3 hari di Makkah dan 3 Madinah. Ya gaya traveling seperti ini lazim disebut flashpacking yang memaksimalkan waktu dan bujet.
Tiket Pesawat Murah
Hidayah itu datang bulan Mei 2023, saat kami (saya, Febri, dan Batara) sedang nongkrong di kedai kopi dan liburan di Jepang. Tanpa berpikir panjang kami langsung memesan tiket pesawat pp Solo-Jeddah seharga masing-masing 4,7 juta rupiah.
"Bismilah aja. Kan masih ada 8 bulan untuk persiapan dan nabung," ujar Febri.
"Daripada dijulidin netizen, sudah keliling dunia tapi belum ke tanah suci," saya mengompori Febri dan Batara lalu ngikik.
"Tapi pakai cc Mas ya," Batara berkata
"Aman. Cicilan berapa kali? Tiga? Enam," tanya saya.
"Seumur hidup boleh," Febri menjawab.
Bermodal tike pp Solo - Jeddah seharga 4,7 juta rupiah. (Dokumentasi Pribadi)
Kami paham di balik tiket pesawat murah selalu ada drama menanti, seperti reschedule yang kadang di luar nurul eh nalar. Tapi kami menganggap ini bagian dari ujian ibadah. Ada momen ketika kami harus memastikan bahwa jadwal penerbangan benar ada dan tak menghilang.