Lihat ke Halaman Asli

Danan Wahyu Sumirat

Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

Ketika Blogger Juga Ngevlog

Diperbarui: 23 November 2017   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Smartfren.com

Perkembanganan teknologi informasi membawa perubahan di dunia jurnalistik. Media cetak konvensional berlahan namun pasti tergantikan oleh laman dunia maya yang memuat informasi lebih lengkap dan abadi. Selama file-file berita masih tergantung di server maka infromasi tetap dapat diakses semua orang. Seolah jarak dan waktu tidak  dapat membendung arus informasi yang semakin cepat,  membuat seolah dunia semakin terasa sempit.

Bukan hanya jurnalis saya yang bisa membuat berita. Setiap warga di muka bumi dapat mengabarkan melalui laman pribadi atau yang dikenal dengan blog. Pada awalnya keberadaan mereka tidak terlalu diperhitungkan, namun pada perkembangannya jurnalis warga dirasa lebih jujur, lugas dan terpercaya. Tanpa tedensi apa-apa tulisan mereka sering dijadikan rujukan untuk mencari informasi berdasarkan pengalaman pribadi seperti liburan ke destinasi tertentu , membuat kue, memperbaiki kendaraan, pengalaman  mendidik anak dan aktivitas lainnya.

sumber gambar : https://www.lilypebbles.co.uk

Keberadaan komunitas  blogger secara tak langsung mengasah soft skill dan hard skill blogger menjadi penggiat dunia maya yang dinamis. Tidak hanya konten tulisan saja namun konten grafis hingga video digarap juga oleh para blogger yang tanggap akan perubahan jaman dan perkembangan teknologi.

Dukungan Teknologi

Pada awalnya foto dan video hanya merupakan pendukung tulisan yang membuat konten blog menjadi lebih menarik. Namun pada perkembangannya konten ini dapat berdiri sendiri di platform berbasis media sosial seperti youtube, instagram dan path. Kondisi ini didukung juga  oleh revolusi kamera analog ke digital serta teknologi mikro eletronika. Kamera yang awalnya  seukuran sama dengan kotak sepatu kini dapat dibenamkan di ponsel cerdas yang membuat semua orang dapat membuat video atau foto hanya dengan bermodal gawai.

Jurnalis warga pun bermetamorfosis tak hanya menjadi blogger yang mengandalkan tulisan untuk berbagi warta tapi juga vlogger (video blogger). Keisengan membuat video liputan dan reportase ternyata disambut baik oleh stasiun televisi swasta dengan menghadirkan program khusus bagi jurnalis warga. Hingga akhirnya beberapa televisi swasta memutuskan untuk tidak memiliki kontributor di daerah dan benar-benar mengandalkan jurnalis warga yang rajin mengirimkan video. Video yang dikirimkan tidak langsung tayang, nantinya akan dikurasi  terlebih dahulu.

Melihta kondisi maka kebutuhan komunikasi data jurnalis warga tak hanya besar tapi juga cepat. Jika dulu blogger cukup internet berkecepatan puluhan kbps untuk mengirimkan data ke web server. Sekarang vlogger membutuhkan kecepatan dalam Mbps untuk mengunggah video. Standar kualitas  video yang disyaratkan stasiun televisi adalah HD 1080. Kira-kira video berdurasi 5 menit memiliki file sebesar 500 MB. 

Jika dalam seminggu  saja seoarang jurnalis warga mengunggah satu video dan tulisan, setidaknya membutuhkan kuota internet minimal 5GB. Ini belum termasuk jika  sang jurnalis warga mendapat panggilan video call  di lokasi berita untuk siaran langsung. Dukungan teknologi telepon seluler dan jaringan telekomunikasi yang ada sekarang memang bukan masalah. Meski di Indonesia masih mengadopsi  jaringan telekomunikasi  berteknologi  3G dan 4G, paling tidak fasilitas ini sudah membuat jurnalis warga video tersenyum sumringah melakoni hobi yang semakin berwarna.

Ngeblog Atau Ngevlog?

Mungkin pertanyaan ini tidak hanya ada di benak saya tapi juga para blogger yang pelan-pelan sudah mencoba membuat video blog. Keduanya memang memiliki keasikan tersendiri, apalagi jika video jurnalis warga tayang di televisi. Rasa bahagianya mirip ketika tulisan dimuat di kolom freez kompasiana pada harian kompas. Karyamu ditonton seluruh pemirsa televisi di nusantara bahkan mancanegara.

sumber gambar : http://deliagency.com

Meski formatnya berbeda sebetulnya untuk membuat tulisan dan video yang baik, informasi yang disampaikan memenuhi kaidah 5W + 1H. Dan tugas tambahannya  adalah blogger harus belajar teknik pengambilan gambar dan editing agar video yang dihasilkan baik. Tapi jangan khawatir sebelum tayang biasanya stasiun televisi akan mengedit ulang video kiriman jurnalis warga asalkan konten video dan informasi narasi teks yang dikirimkan lengkap.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline