Lihat ke Halaman Asli

DANA NURIL IBAD

Suka Menulis

Terapi Anggota Tubuh Melalui Ramadhan

Diperbarui: 3 April 2022   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.com

Puasa ramadhan tahun 2022 telah tiba, meski awal ramadhan tidak bisa serentak tapi dari hal itu kita bisa belajar tentang toleransi dan tenggang rasa satu sama lain.  

Ramadhan dijuluki juga dengan sayyidul asyhar atau pemimpin para bulan, karena memang sebegitu sakral dan spesialnya bulan ramadhan bagi ummat Islam. Setidaknya ada dua momentum penting yang hadirnya hanya pada saat ramadhan, yaitu malam nuzulul qur'an dan malam laiatul qodar.

Jika pada bulan-bulan diluar ramadhan kita bisa melakukan apa saja yang kita mau, sewajarnya pada bulan ramadhan harus difiler atau disaring dari kegiatan-kegiatan yang malah merugikan. Contoh masih sering su'udzon kepada sesama, bertengkar dengan tetangga hingga mencaci-maki dengan saudara.

Jadikan momen bulan ramadhan adalah isolasi jiwa-raga, dhohir-bathin, luar-dalam dari setiap kita yang menjalankannya. Bukan karena hal lain, ramadhan menyimpan banyak sekali keutamaan yang pahalanya luar biasa.

Menurut Al-Qur'an dan Hadist diterangkan bahwa puasa memberikan hikmah dan keutamaan puasa diantaranya menghapus dosa, meningkatkan taqwa, mengendalikan hawa nafsu, mencegah kemaksiatan, belajar kesederhaan, meningkatkan rasa syukur dan masih banyak lagi keutamaan lainnya

1. Puasa Organ Pencernaan

Bukan hanya ummat Islam saja, melainkan agama-agama lain pun menjalankan puasa dengan ketentuan dan syarat masing-masing. Artinya menahan lapar dan dahaga dalam beberapa jam itu merupakan terapi untuk menyehatkan dan menetralisir organ dari berbagai penyakit.

Prespektif sains telah melakukan berbagai penelitian tentang puasa yang ternyata memberikan efek dan dampak luar biasa. Mulai dari mengontrol gula darah, berat badan, kesehatan otak, jantung hingga sanggup mencegah kanker.

Bahkan Profesor Yoshinori Ohsumi dari Jepang, dia mengungkap bahwa puasa ada kaitannya dengan autophagy. Ringkasnya autophagy menurut istilahnya berarti kemampuan beberapa sel dalam tubuh yang mampu memakan atau menghancurkan beberapa sel lainnya. Atau dalam bahasa yunani bermakna "teknik memakan diri sendiri"

Menurut Islam melalui ilmu Fiqih diterangkan bahwa puasa adalah menahan makan dan minum serta hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline