Lihat ke Halaman Asli

BIBlog_Sabtu Bersama Danang

Diperbarui: 29 Juli 2016   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hidup di kota megapolitan seperti Jakarta, memang menuntut warganya untuk berperilaku serba cepat, serba efisien, namun tetap awas dan waspada. Tiap detik seolah sangat berharga. Pun dengan Danang, lajang tampan yang makin terlihat matang di usianya yang tahun ini menginjak 35 tahun.

Jika untuk sebagian orang, weekend merupakan saat untuk bersantai, melepas sejenak segala kepenatan setelah lima hari beraktivitas, tidak demikian untuk Danang. Sebagai seorang freelance social-media specialist, weekend adalah saatnya Danang bertemu dengan klien untuk membicarakan strategi interaksi dengan komunitas virtual, atau membahas buzzer yang menarik untuk menjaring pengunjung baru ke situs perusahaan sang klien.

Tidak terkecuali Sabtu ini.

Pukul 06.00 pagi, anak bungsu dari empat bersaudara itu sudah terlihat di Halte Transjakarta. Cukup menyentuhkan uang elektroniknya ke sebuah mesin reader, Danang sudah dapat masuk ke Halte. Di layar mesin reader, juga tertera saldo uang elektroniknya yang semakin menipis. Sambil menunggu bus Transjakarta datang, Danang mengeluarkan smartphone-nya, membuka situs e-banking, dan melakukan top-up uang elektroniknya. Setelah itu, dia mengaktifkan fitur Near Field Communication (NFC) pada smartphone-nya dan melakukan update terhadap saldo uang elektroniknya. Didukung dengan jaringan wifi nirkabel yang cepat, seluruh proses top-up dan update saldo tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit saja.

Di dalam bus Transjakarta, Danang menyempatkan membuka aplikasi QLUE, sebuah aplikasi yang dibangun Pemerintah Daerah sebagai sarana penyampaian laporan dan aspirasi bagi warganya. Danang ingin melaporkan permasalahan sampah, yang akhir-akhir ini sering terlihat menumpuk di depan komplek perumahannya. Danang menyadari bahwa Pemerintah Daerah membutuhkan partisipasi warga untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang semakin baik, semakin nyaman, semakin sehat bagi warganya.

Setengah jam kemudian, Danang sudah sampai ke tempat tujuannya. Sebuah pusat kebugaran di dalam sebuah mal di kawasan Thamrin, salah satu kawasan premium di Jakarta. Masih terdapat waktu 30 menit sebelum kelas Bodypump yang ingin diikutinya dimulai. Danang kembali mengeluarkan smartphone-nya. Kali ini, dia membuka aplikasi online shop. Sebelumnya, tidak ada niat di benak Danang untuk berbelanja, sampai matanya tertuju pada sebuah tas kulit berwarna coklat tua dan sebuah kemeja batik motif truntum dengan aksen gunungan di bagian belakang.

Penjual tas berada di Jakarta, sedangkan penjual kemeja batik berada di Yogyakarta. Setelah berpikir beberapa saat serta memastikan ukuran dan warna dari kedua barang itu masih tersedia, Danang pun langsung menekan tombol “Beli.” Pembayarannya pun sangat mudah dan cepat. Danang cukup memasukkan data-data kartu kreditnya, serta memilih opsi pengiriman barang. Pengembang aplikasi online shopitu,bekerjasama dengan bank-bank, juga menyediakan fasilitas cicilan 0% hingga 12 bulan.

Masih ditambah kemudahan dalam pengiriman di wilayah Jakarta menggunakan moda ojek online yang kini semakin terpercaya. Dengan internet dan dukungan koneksi data yang super cepat, jarak dan waktu kini seolah bukan menjadi hambatan bagi siapapun untuk menciptakan peluang bisnisnya. Ditambah dukungan beragam sistem pembayaran yang ada, sektor UKM seolah semakin bersemangat untuk berkompetisi dengan membuat produk-produk berkualitas premium, dengan desain yang menarik. Dukungan sistem pembayaran real-time berbasis teknologi ini menjamin kemudahan, keamanan, dan transparansi.

Tidak terasa, kelas Bodypump yang ditunggu-tunggu, segera dimulai. Satu jam lamanya Danang, dan peserta kelas Bodypump lainnya, berpeluh, mengerahkan segala kekuatannya untuk mengikuti kelas yang menggabungkan antara aerobic dan weight-training itu.  

Tepat pukul 09.00, Danang sudah terlihat rapi. Jadwal pertemuan dengan kliennya hari itu masih satu jam ke depan. Danang memutuskan untuk langsung menuju ke titik pertemuan, sebuah casual-dining-restaurant dengan interior klasik minimalis yang nyaman. Untuk mengganti energinya yang terkuras akibat mengikuti kelas Bodypump tadi, Danang memesan marinated-lamb-shoulder dan Vietnamese-coffee. Sambil menunggu pesanannya datang, Danang mengeluarkan notebook-nya dan mengecek kembali materi presentasi yang telah dipersiapkannya.

Pertemuan berjalan lancar selama hampir dua jam. Sebagai rasa terima kasih, Danang pun tidak ragu-ragu untuk mentraktir kliennya. Pembayaran dilakukan menggunakan kartu debit milik Danang. Cukup memasukkan Personal Identification Number (PIN) pada mesin Electronic Data Capture (EDC) yang tersedia, transaksi pun selesai. Tampaknya, Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang digaungkan oleh Bank Indonesia mulai terlihat hasilnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline