Lihat ke Halaman Asli

Danang Wiryawan

Content Writer

Antara Pepsi Max dan Liga Champions

Diperbarui: 5 Agustus 2023   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok Pribadi

Teringat di suatu malam atau lebih tepatnya dini hari, saya terbangun hanya untuk menyaksikan sebuah pertandingan sepak bola. Pertandingan itu adalah sebuah laga UEFA Champions League atau yang biasa dikenal dengan sebutan Liga Champions. Saya tidak ingat jelas, pertandingan antara klub mana melawan mana. Namanya juga Liga Champions, sudah pasti pertarungan antar dua klub besar di Eropa.

Di saat pertandingan tengah berlangsung, ada yang menarik perhatian saya. Bukan karena adanya gol yang tercipta, dan bukan juga karena adanya kejadian kontroversial yang terjadi. Tetapi, mata saya malah tertuju pada LED E-Board yang berada di pinggir lapangan tersebut. Sudah pasti itu adalah tempat untuk menampilkan sponsor atau iklan saat pertandingan sepak bola berlangsung.

Sponsor yang saat itu muncul adalah Pepsi, sebuah produk minuman soda yang cukup terkenal di dunia. PepsiCo itu sendiri memang menjadi sponsor resmi dari UEFA Champions League terhitung sejak tahun 2014. Cerita sedikit soal Pepsi, saat masih dipasarkan di Indonesia, Pepsi menjadi salah satu minuman kesukaan saya, apalagi produk Pepsi Blue-nya. Rasanya memang tetap seperti soda pada umumnya, namun "after teste" dari buah beri dan warna biru terangnya itu yang membuatnya menjadi lebih unik. Sampai pada akhirnya Pepsi resmi hengkang dari Indonesia pada tahun 2019, saya sudah tidak pernah meminumnya lagi.

Kembali ke sponsor Pepsi di pertandingan Liga Champions, yang ditampilkan di LED E-Board itu adalah varian produk barunya (saat itu) dari PepsiCo, yaitu Pepsi Max. Pertama kali lihat Pepsi Max, saya langsung penasaran dengan rasanya yang seperti apa. Dengan "background" produk yang berwarna hitam doff serta tulisan 'Max' yang berwarna merah itu membuat perpaduan warna yang dihadirkan menjadi terlihat "vibrant". Mungkin hal itu yang mendasari rasa penasaran saya untuk bisa mencicipinya.

Setelah saya coba cari tahu lebih dalam lagi tentang Pepsi Max, ternyata varian dari produk PepsiCo yang satu ini memiliki rasa "no sugar". Dengan mengusung tagline "Maximum Taste No Sugar", bayangan saya sepertinya rasanya akan mirip dengan Coca Cola Zero yang sudah lebih dulu pernah saya cicipi. Kalaupun ingin mencoba seperti apa rasa dari Pepsi Max, sepertinya sudah sangat sulit untuk dicari karena Pepsi sendiri sudah tidak dijual lagi di Indonesia.

Melompat jauh ke tahun 2023, ketika saya sedang berjalan keliling menikmati indahnya Kota Madinah pada malam hari. Saya mampir di sebuah toko kelontong setempat, di dalamnya banyak menjajakan aneka cemilan serta tidak ketinggalan minuman kaleng pun juga tersedia. Melihat ke arah showcase untuk mencari minuman segar, saya menemui beragam aneka minuman kaleng dari berbagai produk serta dengan rasa yang berbeda-beda.

Di toko tersebut saya menjumpai kembali minuman soda dengan kaleng berwarna biru metalik yang sudah tidak asing bagi saya, ya Pepsi. Bukan hanya ada Pepsi original tetapi ada juga Pepsi Max, yang sempat saya tahu produknya dari sebuah pertandingan Liga Champions yang saat itu saya pernah tonton. Tanpa ragu, akhirnya saya membeli kedua varian produk dari PepsiCo itu dan pastinya tidak sabar untuk kembali mencicipinya lagi setelah sekian lama.

Ternyata setelah saya rasakan Pepsi Max itu, rasanya mirip dengan kola pada umumnya. Dibilang "no sugar" pun saya masih bisa tetap merasakan ada rasa manis dari kolanya. Bagi saya cukup "worth it" dengan harga 2 SAR (Rp 8.000) untuk bisa membayar rasa penasaran saya dengan mencoba Pepsi Max yang bahkan produknya saja saya tahu hanya dari papan iklan di sebuah pertandingan Liga Champions.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline