Lihat ke Halaman Asli

Johanes Danang Widoyoko

Peneliti dan konsultan lepas

Jokowi Sebagai Arena

Diperbarui: 18 Oktober 2016   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semula saya mengira Presiden bisa melakukan apa pun dan memerintahkan seluruh jajaran birokrasi untuk melakukan apa kehendak dan keinginan Presiden. Jadi bila Presiden tidak mampu merealisasikan janjinya, itu karena ia tidak becus bekerja. Tetapi dalam kasus KPK vs Polri, terutama ketika KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka dan kemudian dibalas oleh polisi dengan menetapkan Bambang Widjojanto dan Abraham Samad sebagai tersangka dalam kasus yang direkayasa, saya melihat ternyata Presiden tidak sepenuhnya berkuasa.

Dalam konteks politik yang terfragmentasi dan politik elektoral yang kompetitif, Presiden harus berpikir matang sebelum mengeluarkan kebijakan. Salah melakukan kalkulasi, maka Presiden akan kehilangan popularitas dan ditinggalkan pendukungnya. Atau bisa jadi kebijakan itu tidak berjalan karena birokrasi dan lembaga negara punya otonomi untuk tidak melaksanakan kebijakan Presiden. 

Faktor lain adalah tekanan dari elit politik atau lebih spesifik oligarki. Mereka ini memiliki sumber daya material luar biasa, berkontribusi besar dalam pemenangan politik elektoral dan karena itu membuat Presiden harus mengikuti keinginan mereka.

Analisis saya terbit dalam salah satu artikel di Jurnal Integritas yang diterbitkan oleh KPK. Artikel ini saya tulis kira-kira bulan Mei 2015. Sepertinya ada beberapa perkembangan baru, karena setelah berhasil melakukan konsolidasi kekuasaan, Jokowi bisa jadi bukan sekedar arena tetapi juga menjadi satu unit sendiri.  Tetapi mungkin saya akan menuliskannya kembali 2-3 tahun mendatang.

Menimbang Peluang Jokowi Memberantas Korupsi

Jurnal lengkap bisa diunduh di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline