Berbohong adalah suatu Tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk memanipulasi informasi, perilaku yang dilakukan dengan sengaja. Maka dari itu jika berbohong itu dilakuakan olkeh peserta akan menjadai sebuah masalah yang berkelanjutan jika tidak segera diselesaikan atau dientasakan permasalahan. Dalam layanan yang akan saya bahas kali ini adalah berkaitan dengan kebiasaan berbohong yang dilakukan oleh salah satu peserta didik. Melalui Best Practise metode STAR ini akan kita bahas berkaitan pengentasan masalah kebiasaan berbohong. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah konseli mampu mengoreksi kebiasaan berbohong menjadi perilaku yang diharapkan, konseli mampu menganilisi pengertian dari berbohong, serta mampu memilah tanda tanda seorang berbohong dan terakhir tujuan yang akan dicapai adalah konseli mapu menunjukkan faktor faktor penyebab berbohong.
Adapun laporan dari beberapa guru dan wali kelas berkaitan dengan keadaan konseli, membuat saya untuk segera mengenatsakan masalah yang dihadapi. Adapun Kebiasaan berbohong yang dilakukan sebagai upaya perlindungan diri dari kesalahan yang konseli lakukan, serta upaya mencari perhatian orang yang ada di sekitarnya. Karena permasaalahan ini adalah individual maka layanan yang diberikan adalah layanan konseling individual. Konseling Individu (KI) merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi penyangkut rahasia pribadi klien); bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien; namun juga bersifat spesifik menuju ke arah pengentasan masalah. Layanan KP adalah jantung hatinya pelayanan konseling secara menyeluruh. Dalam layanan KI konselor memberikan ruang dan suasana yang memungkinkan klien membuka diri setransparan mungkin. Pengentasan masalah konseli dengan Konseling Behavioral dengan teknik Penguatan positif adalah suatu teknik yang akan mudah diterima oleh siswa. Dengan teknik ini konseli akan merasa diperhatikan dan merasa nyaman dengan pemberian penguatan yang dilakukan oleh konselor. Hal ini penting kita bagikan agar anak mempunyai daya tarik terhadap apa yang akan dilakukan oleh. Serta mempunyai motivai untuk merubah perilaku menjadi perilaku yang baik.
Peranan Guru BK di sekolah sangat penting dalam keberhasilan setiap siswa agar bisa menjalani proses pendidikan di sekolah dengan baik. Guru BK bertugas untuk mengetahui, memahami perilaku serta memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa membantu siswa dalam mengatasi setiap permasalahan. Guru bimbingan dan konseling berperan dalam memberikan pelayanan kepada siswa agar dapat memahami, memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab serta menjadi manusia yang mandiri. Peran dan tanggung jawab saya selaku Guru Bimbingan Dan Konseling adalah menjadi fasilitaor pengentasan masalah yang di hadapi oleh anak.
Setelah melakukan refleksi dan evaluasi pada kegiatan konseling individu, terdapat beberapa tantangan yang saya hadapi, diantaranya adalah Keaktifan konseli dalam pelaksanaan konseling masih kurang, Konseli cenderung masih pasif tentang beberapa pertanyaan yang diajukan, Keterbatasan waktu pelaksanaan layanan sehingga semuanya belum bisa diungkap, Keterbatasan sarana dan prasarana khusunya ruangan konseling individu, sehingga konseli merasa kurang nyaman karena kondisi yang kurang kondusif.
Adapaun pihak yang terlibat dalam kegaitan ini adalah Peserta didik (konseli) sebagai sentral dalam proses layanan konseling individu, rekan sejawat yang berperan dalam proses proses tahapan serta memberikan masukan dan saran saran terhadap berlangsungnya layanan konseling individu, team IT yang telah bekerja secara maksimal dalam memproses kegaitan layanan samapai akhir kegiatan. Sedangkan yang tidak terlibat langsung adalah Kepala sekolah sebagai pembimbing dalam kelancaran kegaitan ini, koordinator BK sebagai pendamping dan pembimbing pada kegaitan layanan konseling individu.
Beberapa Langkah Langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah Memberikan layanan konseling individu dengan variasi teknik yang menarik, teknik penguatan positif yaitu memberikan sesuatu hadiah kepada konseli, memberikan stimulus kepada konseli agar bisa lebih aktif serta terbuka dalam mengungkapkan permasalahan, pemberian motivasi dan reward agar konseli merasa nyaman dalam mengungkapkan masalah, Optimalisasi pelaksanaan layanan dengan cara memberikan inovasi dalam pemberian layanan, pemilihan tempat yang maksimal dengan menggunakan ruangan multimedia.
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan yaitu keterbukaan anak di awal tahapan membuat Permasalahan kurang bisa di eksplorasi. Namun seiring berjalannya waktu anak merasa nyaman dan mulai terbuka, sehingga kesadaran diri konseli untuk mengungkap masalah dengan jujur mulai bisa dirasakan. Kenyamanan konseli dalam proses konseling membuat konseli fokus mengungkap permasalahan. Sehingga konseli mulai bisa menenukan solusi solusi dari hasil dari konseling. Hasilnya efektif, karena konseli sangat antusias saat proses layanan berlangsung maulai dari tahapan awal sampai dengan tahap akhir. Hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dengan teknik penguatan positif adalah sebagai berikut konseli mampu mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, yang mana anak merasa apa yang dilakukan adalah hal yang biasa biasa saja, konseli menyadari setelah melakukan layanan ini apa yang dilakukan adalah sebuah kesalahan, konseli mulai memahami akibat akibat dari kebiasaan berbohong yang dilakukan, konseli memahami hal hal apa yang harus dilakukan untuk merubah kebiasaan berbohong, berdasarkan laoparan wali kelas anak sudah menunjukkan perubahan sikap.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan tanggapan dari konseli tentang layanan konseling individu menarik karena ada sesuatu yang akan diberikan oleh konselor, respon koordinator BK sangat posittif dan mendukung untuk melaksanakan kegiatan layanan yang serupa, karena melihat ada dampak yang positif terhadap anak, guru dan rekan sejawat sangat mendukung terhadap layanan konseling individu yang konselor lakukan karena mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan anak.
Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu : Faktor keberhasilan dari konseling ini adalah adanya sikap terbka dari konseli. Dimana sikap itu mengantrakan konseli untuk bisa memahami permasalahan yang dihadapi dan bisa menemukan solusi solusi yang terbaik dari permasalahan yang dihadapi. Dimana konselor hanya menjadi fasilitator untuk mengungkap masalah. Dengan memberikan sebauah penguatan positif yaitu pemberian reward "kuota internet". Reward hanya sebagai pemantik perubahan konseli dari kebiasaan berbohong. Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu Konseli menjadi lebih terbuka terhadap hal hal yang dihadapi, konseli akan lebih nyaman ketika dilakukan konseling secara pribadi, sehingga konseli merasa bebas untuk mengungkapkan segala sesuatu yang dihadapi, sebagai seorang guru harus selalu berinovasi dan kreatif terhadap perkembangan jaman. Sehingga bisa mengikuti model yang anak anak lakukan selama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H