Desa Mandalagiri secara geografis letaknya berada di bentangan timur gunung Galunggung di bagian selatan, desa yang asri dan cukup luas ini memiliki beragam potensi dan kekayaan alam yang belum termanfaatkan secara optimal.
Namun, di tangan seorang mantan preman yang menjabat kepala desa selama empat tahun terakhir, Desa Mandalagiri di Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya ini telah menampakan banyak kemajuan yang berarti.
Dengan gaya kepimpinan Dadi Leo yang apa adanya, memiliki latar belakang kerasnya kehidupan jalanan dari era 80-90an menjadikan Mandalagiri dilirik oleh banyak pihak.
Hal ini juga membuat Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), akhirnya mengkampanyekan keberhasilan kepala desa atau kuwu dalam istilah Priangan Timur dalam membangun desanya.
Sebuah film Drama Dokumenter di penghujung tahun 2023 ini akhirnya berhasil digarap Hanung Bramantyo dengan judul Jawara Desa.
Tampaknya Jawara Desa akan menjadi sebuah tontonan yang menginspirasi dan penuh drama. Bagaimana tidak? di film tersebut ditampilkan sosok Dadi Leo yang telah lama melanglang buana di berbagai daerah di Indonesia sebagai kaum urban yang hidup di lingkungan yang keras.
Flyer Jawara Desa, Hanung Bramantyo
Proses perubahan diri seseorang dari kegelapan menuju cahaya dikisahkan dalam Jawara Desa, perubahan niat, tekad dan karakter menjadi lebih baik terjadi dalam diri seseorang yang akhirnya menjadi pemimpin atau penggerak di desa yang berhasil membawa kemajuan desa tersebut.
Foto Bareng (Dokpri)
"Orang tua saya, ayah dan ibu. Mereka yang terlintas dalam benak saya sehingga saya berhenti berpetualang, saya berpikir mereka harus punya kebanggaan. Jika saya seperti itu terus, lantas apa yang bisa dibanggakan dari diri saya?" Jawab Dadi Leo
Menurutnya, potensi daerah juga menyadarkan dirinya bahwa jika dikelola dengan benar dan transparan kemajuan desa bisa dicapai dan diusahakan dengan baik, bahwa di desa juga ada harapan untuk tumbuh dan berkembang.