Lihat ke Halaman Asli

Pasrah

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore itu, ketika sang hujan mengaduh kepada langit akan karunia-Nya

Tatkala bidadari malam mulai berkumpul di rerumputan

Saat semilir bayu menelusuri tiap jengkal tubuh ini

Dan jemari-jemari itu menari memainkan chopin di atas organ tuanya

Suasana bathin terasa sangat khidmat

Aku mencoba berbicara kepada-Mu wahai dzat tak berwujud

Akan hakikat kehidupan yang fana ini

Yang mencoba merayuku dengan keindahan duniawi

Lengkingan monyet-monyet itu ramaikan gelapnya rimba

Mengusik setiap jiwa-jiwa yang terlelap

Yang terbuai dengan sentuhan mereka yang merajuk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline