Harus dari mana lagi jari-jari ini melukiskan sesuatu untuk bahagiamu nanti, entah apa yang sedang terjadi dengan sebuah perasaan. Langit yang tanpa henti menatap sunyi dan tak ada bintang malam ini. Suasana hati terbelenggu sementara, bertahan dan membangunkan otak agar tidak tertidur dalam bayangmu. Laki laki seperti aku sekarang hanya bisa menuliskan kata-kata mungkin suatu saat nanti janur itu akan melengkung dan nama kita tertulis disana.
“Janur itu impian kita yang percaya akan cinta
Cinta, cita membaur didalamya, sungguh bahagia
Seperti merpati yang terbang ke sana kemari tiada henti
Menghias cakrawala di antara senyum itu”
Satu alasan kenapa tulisan ini aku tulis di saat senja datang. Hati tak mampu untuk menampung pikiran hingga tulisan ini akan jadi memori indah nantinya. “Entah sampai kapan umurku, tidak ada yang tau. Dan lembaran ini akan abadi selamanya, bahkan hingga tua nanti ”, ujar ku malam ini yang lebih menggunakan perasaanku dibanding dengan perasaan. Sifat ini pasti ada di dalam sifat laki-laki yang cenderung menggunakan akalnya.
“andai ini berlalu tanpa bahagia
Ini bisa jadi lembaran sejarah
Usia, takdir kedepan adalah rahasia
Jalan berliku dan ribuan bintang yang indah
Belum tentu seindah sinarnya”