Lihat ke Halaman Asli

danang adi saputra

Mahasiswa universitas 17 agustus 1945

Inovasi kemasan dan pemasaran pada UMKM saminer dan tahu bakso

Diperbarui: 19 Januari 2025   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Marcellino Fredricho

Inovasi Kemasan dan pemasaran pada umkm samiler dan tahu bakso di desa bakalan
[Desa Bakalan, 12 Januari 2025] Dalam rangka program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN), Danang Adi Saputra, seorang mahasiswa dari Fakultas Teknik dengan program studi Teknik Industri di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, melakukan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bakalan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Dengan fokus pada peningkatan daya saing, Danang dan timnya membantu UMKM yang memproduksi keripik samiler dan tahu bakso untuk mengembangkan inovasi kemasan serta menerapkan strategi pemasaran modern.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memberikan pelatihan tentang desain kemasan, tetapi juga berfokus pada kemasan yang lebih menarik, fungsional, dan ramah lingkungan. Kemasan yang baru dirancang untuk meningkatkan daya tarik produk, serta memastikan kualitas dan kebersihan tetap terjaga. "Kemasan yang menarik bukan hanya berfungsi untuk melindungi produk, tetapi juga menjadi alat promosi yang efektif di tengah ketatnya persaingan pasar," ungkap Danang Adi.

Selain itu, para mahasiswa turut berperan dalam membantu UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital guna memperluas jangkauan pasar. Mereka tidak hanya membuatkan akun media sosial, tetapi juga melatih para pelaku UMKM dalam menggunakan platform e-commerce. "Kami memanfaatkan platform seperti Instagram dan WhatsApp Business untuk mempromosikan produk secara lebih efektif, terutama kepada generasi muda yang lebih sering berbelanja secara online," tambahnya.

Hasil dari inovasi ini mulai dirasakan oleh para pelaku UMKM. Penjualan keripik samiler dan tahu bakso mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai [persentase peningkatan], setelah diterapkannya kemasan baru serta strategi pemasaran digital. "Kami sangat bersyukur atas bantuan dari adik-adik mahasiswa KKN. Kini produk kami terlihat lebih profesional dan lebih mudah dikenali oleh masyarakat," ujar Bu Ita.

Kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat langsung kepada UMKM, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN. Mereka belajar bagaimana mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat.
Dengan inovasi kemasan dan pemasaran ini, diharapkan UMKM keripik samiler dan tahu bakso di Desa Bakalan  dapat terus berkembang dan bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline