Lihat ke Halaman Asli

Menelaah Tritunggal Mahakudus: Berakal, Beriman, dan Berkasih

Diperbarui: 17 Mei 2021   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trinitas: Tri Tunggal Mahakudus-Sumber: komkat.kwi.orgTrinitas: Tri Tunggal Mahakudus-Sumber: komkat-kwi.org

Konsep dan Ajaran Gereja Katolik tentang Tritunggal Mahakudus tidak mudah untuk dipahami. Dalam perjalanan iman Katolik, untuk memahaminya diperlukan pikiran dan hati yang tulus. Tidak hanya itu, iman dan keyakinan juga diperlukan untuk dapat merasakan efek dalam kehidupan beriman setiap orang Katolik.

Tulisan ini ingin mengingatkan kembali tentang konsep dan keyakinan itu. Beberapa hal yang ingin dicapai dari tulisan ini adalah (1) bagaimana kitab suci menerangkan pernyataan Yesus sendiri tentang kesatuan Bapa, Putera, dan Roh Kudus. (2) bagaimana penjelasan Bapa Gereja tentang ajaran Tritunggal Mahakudus. (3) bagaimana dogma Tritunggal Mahakudus menurut Katekismus Gereja Katolik. (4) bagaimana makna kata 'hakikat/kodrat' dalam menjelaskan makna Tritunggal. (5) bagaimana tradisi Gereja Katolik tentang penghayatan Gereja akan Allah Tritunggal.

Salah satu ajaran iman kristiani yang dirasa sulit dipahami adalah tentang Tritunggal Mahakudus. Kesulitan tersebut sering menjadi penyebab terjadinya kesalahan penafsiran. 

Penafsiran salah yang sering kali muncul adalah orang-orang bukan Kristen mengatakan bahwa orang Kristen percaya akan tiga Tuhan. Tentunya, ini tidak benar karena iman Kristiani mengajarkan Allah yang Esa.

Ajaran tentang Trinitas ini tidak dapat dijelaskan hanya dengan akal, bukan berarti bahwa Allah Tritunggal ini adalah konsep yang sama sekali tidak masuk akal. 

St. Agustinus bahkan mengatakan, "Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah"

Sebab Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap rahasia/ misteri. Sisi misteri inilah yang akhirnya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia karena keterbatasan akalnya. Allah tetap transenden dan misteri sekalipun akal manusia berusaha untuk menjelaskannya dengan susah payah.

Di sinilah peran iman, karena dengan iman inilah kita menerima misteri Allah yang diwahyukan dalam Kitab Suci, sehingga kita dapat menjadikannya sebagai dasar pengharapan, dan bukti dari apa yang tidak kita lihat (lihat Ibrani 11:1-2).

Menyelami Kitab Suci

Dalam Kitab Suci Katolik, istilah Tritunggal Mahakudus tidak ditemukan secara eksplisit. Penggunaan istilah itu digunkan oleh Gereja untuk mengungkapkan relasi kesatuan antara Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Pemahaman ini tentunya berdasar dari sabda dan ajaran Yesus sendiri yang kemudian diwartakan oleh murid-murid-Nya.

Untuk itu silahkan rekan-rekan membandingkan dan menelusuri beberapa teks kitab suci berikut ini:

Yoh.10:30; Yoh.14:9; Yoh.17:21; Yoh.17:5; Yoh.1:1-3; Yoh.15:26; Yoh.14:6; Mat.28:18-20.

  • Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-Allahan seolah masing-masing menjadi sepertiga. Mereka adalah 'sepenuhnya dan seluruhnya'.
  • Ketiga Pribadi ini memiliki kesamaan kodrat ilahinya tetapi tetap memiliki perbedaan secara nyata satu sama lain yaitu berbeda di dalam hal hubungan asalnya.
  • Ketiga Pribadi ini selalu berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu tidak membagi kesatuan ilahi tetapi malah menunjukkan hubungan timbal balik antarpribadi Allah tersebut.

Istilah/konsep yang perlu dipahami 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline