Lihat ke Halaman Asli

Kemarin Aku Melupakan-Mu

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->

KEMARIN AKU MELUPAKANMU, KEMARIN AKU TAK INGAT KAMU

kemarin aku melupakanmu, kemarin aku tak ingat kamu

namun engkau tersenyum, sucinya cintamu

dan kini sampai akhir hidupku, kumohon jangan tinggalkan aku

selalu dekat denganmu, engkaulah segalanya

>>>(petikan reff Cahaya Hidupku -Ebith beat A.-)<<<

Sepenggal lagu diatas mengandung makna yang luar biasa jika direnungi. Kenapa tidak? Bait diatas menggambarkan kekuatan kesetiaan terhadap yang dicintainya sekaligus sebuah ekspresi rasa sayang yang begitu mendalam serta kesabaran yang tak berujung hingga mampu memaafkan kekasihnya yang sudah melupakannya dan yang melakukan kesalahan dibuat takluk oleh kekasihnya hingga ia tak mau melepaskannya.

Alangkah indahnya jikalah setiap orang bisa saling mencintai yang lain, alangkah bijaknya jikalah setiap orang bisa saling memaafkan, alangkah manisnya jikalah setiap orang mampu bersabar dan mempertahankan kesetiaannya. Manusia mana yang bisa berbuat seperti itu? hanya segelintir saja yang mampu melakukannya.

Bait diatas sangat dirasakan sekali bagi mereka yang dengan sebenar-benarnya tobat pada Tuhannya. Seperti mantan preman, narkoba, perampok, pembunuh bayaran dan profesi tindak kejahatan lainnya ketika waktunya bertobat maka hingga akhir hanyatnya ia abdikan dirinya untuk beribadah kepada Allah Swt sebagai bentuk penebusan dosa-dosanya yang telah lalu.

maka nikmat-Ku yang mana yang engkau dustakan???”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline