Dikayuhnya hujan yang penuh kenangan
Membiarakan satu -- satunya pakaian kering dibadan
Jangan tanya padanya soal sesuap makan
Apalagi kalau bergurau tentang dimana kepala akan diletakkan
Matahari pagi kembali, kini tanpa sebuah janji
Dia bertanya pada diri, mengapa masih ada nafas hari ini
Dalam ramai dia mengutuk sepi
Pada sebuah tawa, air matanya menari -- nari
Pada semesta dilangkahkannya kaki
Menunggu kapan tiba waktunya untuk mati