Lihat ke Halaman Asli

Dan Jr

TERVERIFIKASI

None

Skandal Sandiaga, Permainan Politik Apa?

Diperbarui: 27 September 2018   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Harus diakui, di negeri ini bermain sebagai korban adalah jauh lebih menguntungkan. Karena politisi hanya mengejar empati sesaat para pemilih, toh keesokan harinya masyarakat juga akan lupa apa yang terjadi.

Sampai saat ini saya masih bertanya - tanya, bagaimana bisa Asia Sentinel keliru dalam mempublikasikan sebuah berita. Tak tanggung- tanggung, berita yang diluncurkan adalah mengenai mantan orang nomor satu di Indonesia. Yang pasti masih punya pengaruh besar dalam kontetasi dunia. Alih - alih membetulkan isi beritanya, media berasal dari hongkong itu justru meminta maaf pada seluruh pihak yang terlibat dalam beritanya. 

Adanya kejanggalan dalam permohonan maaf Asia Sentinel patut dicurigai. Sebab, mereka berkilah tidak mengkonfirmasi kabar yang ditayangkan. Belum lagi menyoal etika jurnalistik yang diakuinya sudah ditabrak sana sini. Benarkah demikian? Apa untungnya? Atau jangan - jangan kabar itu hanya pesanan, dan akhirnya ditarik pula atas permintaan pemesan yang sama.

Belum usai galaunya saya menyoal kabar dari Asia Sentinel, kini muncul lagi sebuah situs yang katanya mengorek skandal Cawapres Sandiaga Uno.

Pertanyaannya, siapa yang bermain dalam peluncuran situs ini? Adakah seseorang sedang mempermainkan psikologi terbalik?

Sebab jika lawan politik Sandi yang bermain menyoal "fitnah-fitnah" kepada mantan wakil gubernur DKI tersebut. Adalah sebuah kesalahan fatal. Lawan politik Sandi pasti mengerti betul, kalau mereka bermain - main dalam kabar seperti jni, sudah pasti telunjuk mengarah padanya. 

Akibatnya suara dukungan akan berkurang dengan tuduhan lawan politik Sandi tersebut bermain kotor dalam pertarungan. Sebegitu konyolkah mereka mempertaruhkan kredibilitas yang dibangun bertahun - tahun, demi merusak citra seorang Sandiaga Uno yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh dalam dunia politik tanah air?

Kalaupun benar pekerjaan itu dilakukan, kenapa hanya Sandiaga yang diburu? Bukankah yang jelak terjadi adalah pemilihan presiden bukan pemilihan wakil presiden. 

Selain itu, nama - nama yang dimunculkan juga sepertinya sedikit mengherankan. Bagaimanapun informasi yang dibuat, melibatkan nama - nama itu tidak hanya merusak citra Sandiaga, tapi juga nama mereka. Mengapa semua hanya diam? Tidak terlalu berhargakah nama baik yang dijaga seumur hiduo mereka itu?

Artinya, ada konspirasi skala besar dalam kabar ini. Siapa yang diuntungkan dan siapa yang paling dirugikan akan terbukti pada april nanti.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline