Lihat ke Halaman Asli

Dan Jr

TERVERIFIKASI

None

Memaknai Puisi Sukmawati Soekarnoputri

Diperbarui: 4 April 2018   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak pelak, keluarga Bung Karno adalah keluarga politisi juga seniman handal. Sebut saja Megawati Soekarnoputri, yang meski terseok tetap saja pernah duduk di pucuk pimpinan negri ini. Atau Guruh Soekarnoputra yang karya-nya pasti sudah dikenal oleh banyak khalayak. Sukmawati, salah satu putri Bung Karno adalah seniman sekaligus politisi. Di bidang politik, Sukma seringkali mengambil jalan berbeda dari kakaknya, Mega. Meski tidak sefrontal Rachma, tetap saja banyak kritik Sukma yang sampai di telinga putri tertua Bung Karno tersebut. 

Belakangan, Sukmawati menelurkan satu buah puisi bertajuk "Ibu Indonesia". Seringkali kita gagal paham, bahwa karya seni dan agama adalah dua hal yang berbeda namun juga terkadang saling mengisi. Dibalik puisi kontroversi milik Sukmawati, ada nada satir yang harus diambil sebagai pelajaran. Bukan justru mengecam, membuatnya menjadi kontroversi. Memang, kritik pedas terhadap suatu golongan terlebih golongan mayoritas mudah menyulut amarah. Namun, sekali lagi mari melihat karya tersebut sebagai sebuah seni yang harus dipetik pelajarannya.

Berikut adalah puisi Sukmawati yang menjadi kontroversial itu, dan saya mencoba mendalami makna tersirat dari setiap katanya ;

Aku tak tahu syariat Islam

Pembuka yang cukup baik, dari penulis. Bahwa isi selanjutnya patut dipahami dari orang yang sedang belajar akan sesuatu.

Yang ku tahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Seolah membandingkan konde dengan cadar. Tapi, tunggu! Disini penulis sedang mengungkapkan pengetahuannya tentang budaya Indonesia. Sekaligus menyentil manusia yang penuh dengan "cadar". Sebab dalam tulisan ini yang dimaksud adalah "cadar dirimu" bukan "cadar milikmu" hingga harus diakui bahwa cadar yang seringkali dipakai menutup sebagian wajah, disini bisa berarti cadar yang seringkali menutupi jati diri seseorang.

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline