Lihat ke Halaman Asli

Dan Jr

TERVERIFIKASI

None

Buku (Masih) Jendela Dunia

Diperbarui: 4 Oktober 2016   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kurang dari satu dekade silam, kita masih sangat mengenal istilah Buku Adalah Jendela Dunia. Keberadaan buku, adalah hal wajib bagi mereka yang mengenyam pendidikan baik tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Disamping itu, ada juga buku - buku yang bisa dinikmati oleh mereka yang memang hobby untuk membaca setumpuk kertas tersebut.

Namun, seiring pegeseran jaman dan kecepatan perubahan teknologi, keberadaan buku seolah - olah adalah beban. Dimulai dari penebangan pohon sebagai bahan untuk dibuat menjadi kertas, yang adalah komposisi utama buku. Kemudian buku yang merepotkan, sebab butuh wadah khusus seperti tas untuk membawanya. Ditambah dengan hadirnya e book di jaman modern ini.

Namun, bagaimanapun praktisnya e book, tetaplah tidak bisa menggeser keberadaan buku konvensional sebagai jendela dunia. Alih - alih meringankan segala yang dibebankan oleh buku konvensional, e book justru membuat kita terjerembab pada ketergantungan teknologi.

Sebut saja, jika biasanya untuk mencari sebuah informasi pada sebuah buku, kita harus membaca penuh satu buku tersebut. Atau setidaknya satu bab dari buku itu, lebih mudah lagi kita bisa membaca satu halaman di buku itu. Namun, tetap saja kita harus, mau tidak mau membaca sesuatu lebih dari informasi yang kita butuhkan. Artinya, wawasan kita akan bertambah dari yang bisa kita harapkan. Kehadiran e book membuat keuntungan itu tidak terasa. Bagaimana tidak, jika membaca di komputer atau laptop, kikita tinggal tekan ctrl + f, dan ajaibnya kata yang kita cari ditemukan. Lebih praktis, tapi info yang didapatkan semakin sedikit.

Mungkin, ini adalah salah satu sebab beberapa atau bahkan banyak buku yang tidak tersedia dalam bentuk elektronik.

Kemudian, dengan adanya buku versi elektronik ini sesungguhnya bisa membuat kita tidak fokus membaca. Misalnya saja, saat sedang membaca novel dalam bentuk pdf di smartphone, ada pemberitahuan chatting atau sosial media yang masuk. Otomatis, kita akan sibuk beralih ke berpesanan atau main sosial media.

Setidaknya sampai saat ini, kita masih bisa menemukan toko buku seperti Gramedia dan kawan - kawan. Mari kita manfaatkan kehadiran mereka untuk bisa menikmati buku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline