Lihat ke Halaman Asli

Dan Jr

TERVERIFIKASI

None

[Fiksi Penggemar RTC] Selamat

Diperbarui: 11 September 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Selamat malam profesor...” Pria berbaju hitam itu masuk keruangan kepala sekolah tanpa melenturkan wajahnya yang terlihat semakin tegang. Seorang pria lain, lebih tua, berjanggut putih panjang menatapnya dengan nanar.

“Silakan duduk Snape” Kata Dumbledore berusaha tenang menyambut tamunya itu. “Aku punya kabar yang tidak cukup baik hari ini...” Kata pria itu, sesaat setelah Snpae duduk menatapnya. “Potter tewas” Dumbledore setengah berbisik, mencondongkan wajahnya kehadapan Snape.

“Lalu...” Snape berusaha bersikap sedingin mungkin. Biar bagaimanapun, Snape memiliki kenangan yang tidak cukup baik bersama James Potter, pria yang disebut oleh Dumbledore.

“Aku tidak tahu, apakah kabar ini cukup baik atau tidak untuk kau dengar Snape, tapi aku harus katakan, Lily dalam bahaya”

Snape tergagap, Lily Evans, wanita yang paling dicintainya, dalam bahaya. Meski Lily akhirnya menikah dengan Potter, Snape tidak beranggapan bahwa dia bisa berhenti mencintai wanita yang berasal dari keluarga muggle itu.

“Saya permisi...” Snape bergegas keluar dari ruangan kepala sekolah yang cukup besar itu. Untuk pertama kalinya, Dumbledore melihat kecemasan yang begitu mendalam dari mata Severus Snape, bekas muridnya, yang juga menjadi guru di Hogwarts.

***

Malam semakin mencekam, Lily Potter memeluk anaknya dengan kesedihan yang tiada tandingannya saat ini. Suaminya tewas saat bertarung melawan Belatrix, dan kini Lily bersiap untuk menerima apapun yang akan datang kepadanya.

Lily menangis tersedu, dipeluknya hangat Harry Potter, buah hatinya bersama James Potter. Wanita itu duduk dikursi goyang tidak terlalu jauh dari lemari kaca yang menampilkan photo – photonya bersama James Potter.

“Lily Potter...” Suara ringkih itu mengejutkan Lily, ia menoleh dan menatap siapa yang memanggilnya dari belakang. Senyum pria itu, matanya yang tajam membuat Lily gemetar, namun dipeluknya Harry dengan erat. “Kau punya pilihan sekarang... bergabung bersamaku, atau ikut mati bersama suamimu yang menjijikkan itu” Pria itu berjalan mendekati Lily, Lily berusaha menghindar, ia berjalan mundur dan akhirnya tersungkur. Harry mulai menangis, Lily semakin khawatir, setidaknya ia berusaha untuk menyelamatkan anaknya itu.

“Kalau bergabung denganmu membuatku tetap hidup, maka aku akan memilih untuk mati dengan cara apapun!!! Voldemort, satu hal yang harus kau ingat, tidak semua orang takut akan kematian!” Lily berbicara tegas, berusaha membuat Voldemort ragu akan keputusannya mengunjungi rumah itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline