Lihat ke Halaman Asli

Dan Jr

TERVERIFIKASI

None

Angkot di Medan Mulai Meringis...

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak langsung dari kenaikan harga BBM dirasakan oleh supir angkot di Medan dan Bus Antar Kota Dalam Propinsi. Kenaikan harga BBM bukan hanya menjadi faktor utama langkanya Bahan Bakar di kota terbesar di Indonesia di luar pulau jawa tersebut.

"Minyak udah naik bang, ongkosnya belum..." kata salah seorang supir angkot 104 jurusan pancur batu - pancing di kota Medan.

"Makin hancur lah kami ini bang..." kata supir angkot A 97 yang melayani perjalanan pancur batu - lubuk pakam.

Setali tiga uang dengan kedua supir angkot tersebut, kondektur bus Medan - Kabanjahe pun mulai merasakan getah dari kenaikan BBM.

"Ginilah bang, kalau nanti ongkosnya kita naikkan gak ada persetujuan dari atas, penumpang marah - marah. Kalau kita nggak naikkan, bisa - bisa kita yang nggak makan bang" kata kondektur bus Murni, disalah satu kesempatan.

Selain itu, para pekerja angkutan umum ini pun mengeluhkan sikap para atasaannya yang terkesan lamban dalam menindaklanjuti pidato presiden mengenai kenaikan BBM. Faktanya sejak harga BBM naik, tarif angkutan umum masih belum berubah juga hingga saat ini.

Sebenarnya, bilapun tarif angkutan umum naik, para pekerja angkutan umum ini tidak serat - merta bernafas lega. Kebiasaan yang sudah terjadi adalah, naiknya tarif angkot, menjadi penyebab kenaikan setoran angkot itu sendiri.

"Sama ajanya bang, cuman biar nggak nyekek kali lah, biar dinaikkan aja ongkos angkot ini" Kata beberapa supir angkot yang masih berharap para "tuannya" akan segera membuat keputusan yang tidak menggantung mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline