Hari Arafah (9 Dzulhijjah) Itu sebaiknya tidak dipergunakan hanya untuk bersantai-santai ataupun sekadar mengerjakan pekerjaan duniawi semata. Melainkan untuk beramal ibadah. Karena ia selain hari yang salah satunya Allah muliakan dan agungkan dengan pembebasan manusia dari api neraka, hari ini juga merupakan hari di mana para hamba-Nya yang berwuquf di Padang Arafah, Dia bangga-banggakan di hadapan seluruh penduduk langit.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadis: Jabir menyampaikan bahwa Rasulullah Saw., bersabda jika hari Arafah datang, Allah turun menuju langit dunia. Dia berkata kepada para malaikat: "Lihatlah hamba-hambaku itu. Mereka mendatangiku dalam keadaan rambut acak-acakan, penuh dengan debu, dan datang dari segala penjuru bumi. Aku bersaksi kepada kalian bahwa aku telah mengampuni mereka. Malaikat berkata, ya Allah di antara mereka ada si fulan yang suka nuduh dengan tuduhan buruk dan selalu melakukan perbuatan haram. Demikian pula dengan sifulan dan fulana. Allah menjawab, aku telah mengampuni mereka." Rasulullah Saw., bersabda. "Tidak ada hari yang lebih banyak orang dibebaskan dari api neraka selain hari Arafah."
Maka mari bersungguh-sungguh! Jangan sampai ada hembusan dan helaan nafas kita mengalir kecuali dalam ketaatan, atau dalam keadaan mendekatkan diri kepada-Nya. Karena bila saja ada pada seseorang permata dunia, maka kehilangannya niscaya sungguh menyakitkan dirinya. Lalu bagaimana bila yang mengalami luput itu adalah kita? Luput dari hari yang agung nan istimewa ini.
Jika Lailatul Qadar tidak diketahui kapan turunya, maka sebaliknya hari Arafah waktu tibanya jelas. Tidak semisterius malam seribu bulan. Kalau pada malam Lailatul Qadar para malaikat turun ke bumi sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Qadr, maka sungguh pada hari Arafah, Allah langsung yang turun. Sebagaimana diceritakan pada Hadis di atas.
Maka dari situ, mari manfaatkan momentum Arafah ini dengan sebaik-baiknya. Bersungguh-sungguh, dalam memaksimalkan kemampuan untuk melakukan agenda amal shaleh pada hari Arafah, lalu hadiahkan kepada orang-orang yang kita cintai. Inilah amalan satu hari beramal yang ganjarannya digugurkan dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
Sebagaimana Imam Nawawi jelaskan dalam sebuah Hadis dalam kitab Riyadhush Shalihin: "Puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." [H.R Muslim]
Selanjutnya, inilah rangkaian aktivitas (amalan) yang sebaiknya kita lakukan dengan maksimal pada hari mulia tersebut:
1) Tidur lebih cepat pada malam hari Arafah, agar engkau lebih kuat bangkit beribadah di malam hari.
2) Bangun sebelum subuh, agar dapat sahur dengan niat puasa hari Arafah.
3) Lalu lakukan shalat minimal dua atau empat raka'at. Kemudian mohon pada Tuhan, agar dilimpahkan kebaikan dunia dan akhirat dalam. Pujilah Ia, bahwa telah tiba hari di mana rahmat dan ampunan-Nya turun padamu.
5) Usai shalat fajar, manfaatkan waktumu dengan istighfar. Semoga Allah Ta'ala mencatat kita di sisi-Nya dalam golongan yang memohon ampun di waktu sahur.
6) Bersiaplah shalat subuh 5 menit sebelum adzan berkumandang. Hadirkan hati, bahwa dosa-dosa kita berguguran bersama tetesan terakhir dari air wudhu.