Anis Baswedan digadang-gadangkan bakal menjadi sebagai capres 2024 mendatang. Berbagai media mainstream dan lembaga survey, massif memperbincangkan sejauh mana elektabilitas sosok yang satu ini.
Setiap hari dan siang-malam, mantan Rektor Pramadina itu tak lekang dari pemberitaan. Di setiap politisi elit konkow pada perkumpulan lesehan dan dari group-WhatsApp, juga citranya sering jadi sorotan serta Pali seru diobrolkan. Tidak terkecuali oleh netizen dan masyarakat plus enam dua secara global, berita tentang Anis sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Lantas apakah yang membuat Gubernur Jakarta ini demikian? Jelas bukan karena Beliau rakus jabatan. Melainkan publik sendiri yang melihat dari suksesi kepemimpinanya sebagai nomer satu di DKI, bahwa perkembangan DKI Jakarta selama di bawah tampuk kepemimpinannya cukup signifikan.
Di mana, segala permasalahan dan kesemrawutan yang diwariskan oleh kepempinan sebelum-sebelumnya, satu-persatu sudah diejawantahkan dengan aksi yang nyata. Sebagai mana dikenal luas, beliau tidak hobi ngomong berkoar-koar. Tapi, yang selalu mengemuka adalah lebih kepada sikap kerja nyata yang inheren dengan janji-janji kampanyenya.
Mulai dari masalah banjir DKI, hampir setiap musim hujan di setiap tahunnya, tidak pernah luput dari polemik pedas yang dilayangkan di berbagai media. Tidak asing mendengar celotehan dan nyinyiran publik yang tanpa henti, sebab kebanjiran selalu menjadi momok warganya. Setelah beberapa tahun kepemipinan pasangan dari Fery Farhati ini cukup berhasil memanimalisir kebanjiran DKI lewat Sumur Anti Kebanjiran yang tersebar luas di berbagai titik yang rentan kebanjiran sebelumnya.
Selain itu, banyak lagi kemajuan baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Misalnya, penataan kota Jakarta yang semakin, apik, Indah, estetik dan layaknya di Eropa, juga tak lepas dari bagian kerja kerasnya selama ini. Reklamasi yang selama ini cukup privatif dan terkesan punya swasta, sekarang berhasil di kelola kembali oleh Pemda setempat. Penggusuran orang-orang pinggiran dan yang tak berkepunyaan apalagi secara lalim tidak pernah muncul dalam setiap ruang pemberitaan.
Belum lagi, akhir-akhir ini muncul kebijakan perubahan beberapa nama jalan di DKI. Bukan tanpa alasan, melainkan karena dipandang lebih relevan nama orang-orang berjasa di DKI di abadikan sebagai nama jalan ketimbang yang hanya sekedar nama saja. Dan kebijakan tersebut, dinilai melahirkan masalah baru.
Dokument penting, KTP, surat tanah dan lain sebagainya bakal bermasalah dengan adanya perubahan jalan. Tapi, dengan kebijakan baru ini, ia memberikan solusi terdepan. Meski ada sedikit kesulitan bagi warga, tapi setidaknya diberikan limit waktu untuk merefresh dokumen tersebut dengan tanpa pungut biaya sedikitpun.
Penilaian yang sangat menyenangkan dari masyarakat plus enam dua ini terhadap Gubernur yang sekarang, berbanding sangat lurus dengan kenyataan. Bukan dibuat-buat untuk kepentingan kampanye pilpres 2024 mendatang. Bagi beliau tidak mengenal blusukan. Selain itu, meskipun dari berbagai hasil kerjanyatanya ada yang tidak di beritakan oleh media bayaran, Dia masih tetap kerja-kerja dan kerja keras terus. Karena dalam kepribadiannya sangat tertanam dengan nilai-nilai tanggungjawab yang agamis. Dan beliau yakin bahwa semua pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Tuhan, nanti.
Terbukti dari sikapnya yang penyabar, pengayom, luhur dan santun tapi bijaksana. Setiap kali ada nyinyiran yang tidak berpihak kepadanya, setiap kali itu pula tampak budi luhur dan ketulusannya dalam memimpin centralnya Indonesia ini. Tidak pernah terdengar kata-kata yang dapat membuat rivalnya marah.
Apalagi perkataan tajam yang menyakiti saingan, tapi selalu membuat hati orang damai, meneduhkan dan terkesima. Warganya jadi senang sementara lawannya jadi segan sembari ada rasa takut. Takut kalau Beliau sungguhan jadi Presiden, bakal banyak proyek busuk mereka yang disegel. Padahal, dia tidak pernah mencuri perhatian orang agar dirinya dielu-elukan jadi Presiden. Tapi, perhatian orang yang tercuri kepadanya gara-gara deretan prestasi yang diraih.