Britania adalah salah satu negara besar pertama yang mengembangkan dan menggunakan tank. Pada tahun 1917, mereka adalah negara pertama yang menggunakan Mark I tank, seperti yang mereka sebut. Tank-tank ini pertama kali digunakan dalam Pertempuran Somme. Ketika pertama kali muncul di medan perang, Jerman terkejut.
Ada laporan bahwa beberapa garis pertahanan runtuh saat para prajurit mundur dari jalur monster logam tersebut. Namun, kedua belah pihak segera mengetahui bahwa tank-tank tersebut tidak semenakutkan dan tidak terkalahkan seperti yang mereka kira.
Jerman segera belajar bahwa tank-tank ini rentan terjebak di lumpur dan kawah peluru yang seharusnya mereka lewati. Jerman juga belajar menggunakan amunisi K (amunisi penembus baja) serta tembakan artileri terkoordinasi dan terkonsentrasi.
Meski begitu, tank membuktikan nilainya sebagai senjata yang berpotensi penting dalam perang di masa depan, menunjukkan perlunya inovasi dan adaptasi terus-menerus dalam teknologi militer.
Setelah Perang Dunia I, Britania melanjutkan pengembangan teknologi tank mereka dan berhasil mencapai beberapa desain yang menjanjikan dan pengalaman berharga. Namun, selama dan setelah era Great Depression, Angkatan Darat Britania mengalami pemotongan anggaran yang signifikan, terutama di departemen desain tank. Kendala finansial ini membatasi laju kemajuan teknologi dan kemampuan produksi, serta juga menghambat pengembangan taktik tank Britania yang lebih kuat dan modern.
Tank pertama yang diadopsi Britania selama periode interwar adalah model seperti Light Tank Mk I, Matilda I, dan Cruiser Tank Mk I. Dari semua desain ini, terlihat jelas pengaruh Perang Dunia I, di mana semua tank ini (kecuali Cruiser Tank Mk I) hanya dilengkapi dengan senapan mesin dan umumnya lambat. Ini karena mereka dirancang untuk mendukung infanteri dan tidak lebih cepat dari infanteri itu sendiri, mirip dengan taktik tank Perang Dunia I. Britania memiliki doktrin selama periode ini: tank mereka dibagi menjadi "Cruisers" dan "Infantry" tank. Tank-tank ini dirancang untuk memenuhi peran tertentu. Infantry tanks dirancang untuk membantu infanteri menembus posisi musuh, karenanya mereka lambat dan berlapis baja tebal.
Sebaliknya, cruiser tanks dirancang untuk mengejar dan mengeksploitasi musuh yang mundur serta celah dalam pertahanan musuh, sehingga mereka dirancang dengan lapis baja minimal dan bersenjata sambil sangat cepat.
Meskipun taktik ini, dalam teori, bagus, mereka juga membuat doktrin lapis baja dan spesifikasi desain tank Britania sangat kaku dan tidak fleksibel, menghasilkan desain seperti Matilda I dengan lapis baja yang baik namun tanpa mobilitas, atau Cruiser Tank Mk I dengan lapis baja tipis dan senjata 2-pounder kecil namun kuat.
Meskipun cepat, bahkan tank musuh atau artileri anti-tank yang paling ringan dan kecil sekalipun dapat menghancurkannya dengan mudah. Selain itu, tank Britania juga dikenal memiliki kualitas pembuatan yang buruk dan metode pembuatan tank yang usang, seringkali karena kontrak diberikan kepada perusahaan yang hampir tidak memiliki pengalaman dalam membangun tank atau kendaraan tempur lapis baja lainnya.