Baru-baru ini, penggalan video ospek mahasiswa baru (maba) secara online di universitas negeri Surabaya (Unesa) menjadi viral dimedia sosial. Video singkat tersebut memperlihatkan para panitia pelaksana ospek membentak maba yang tidak menggunakan tali pinggang.
Maba yang terlihat ketakutan tersebut hanya dapat mengucapkan kata maaf kepada para seniornya. Hal ini membuat warganet menjadi geram karena tindakan para panitia dianggap sangat berlebihan.
Tidak hanya itu, tata tertib aturan berbusana bagi maba pada poin terakhir dijelaskan bahwa maba bebas memakai/tidak memakai tali pinggang menambah kegeraman warganet terhadap para senior tersebut.
Ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus) merupakan kegiatan awal bagi para mahasiswa baru dengan tujuan untuk mengenalkan atau mempersiapkan mahasiswa baru untuk memasuki lingkungan Pendidikan yang baru yakni dunia perkuliahan.
Namun acapkali ospek dijadikan alih-alih oleh para senior sebagai wadah untuk mendisiplinkan dan melatih mental mahasiswa baru. Perpeloncoan kepada mahasiswa barupun seakan menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan pada kegiatan ospek.
Akibatnya terdapat banyak kasus yang berakibat buruk bahkan menelan korban jiwa sehingga perpeloncoan ini mendapat kritikan yang pedas dalam masyarakat.
Namun nyatanya sampai sekarang system ini masih juga akrab digunakan. Padahal jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, ospek yang dilakukan dengan tindakan kasar, bentak-bentakan dan perkataan kasar sangat tidak berguna dan justru tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang mahasiswa yang harusnya berbicara sebagai kaum terpelajar.
Akibat dari perlakuaan senior yang tidak semestinya pada saat pelaksaan ospek juga membuat banyak orang yang setuju jika ospek dihapuskan. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan ospek.
Justru ospek menjadi kegiatan yang sangat bagus karena akan membantu mahasiswa baru lebih cepat mengetahui lingkungan dunia perkuliahan dan istilah-istilah dalam perkuliahan yang mungkin mereka tidak pernah tahu sebelumnya. Yang salah hanya pelaksana ospek yang sudah tidak pada tempatnya lagi.
Oleh karena itu, Perguruan tinggi harus lebih detail lagi mengingatkan kepada para panitia ospek untuk menjalankan tugasnya. Ospek harus dikembalikan kepada tujuan utamanya sebagai wadah untuk mengenalkan lingkungan kampus dan sistem diperguruan tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H