KUNINGAN (20/05/2024). Tak sia-sia seorang pengusaha muda asal Kota Kuda meluncurkan idenya membesut bisnis ritel dalam wujud POMINDO (Pom Minyak Goreng Indonesia).
Selain banyak digandrungi di dalam negeri, POMINDO juga mulai dilirik banyak pengusaha perdagangan sembako mancanegara, seperti halnya negara tetangga yaitu Malaysia dan Timor Leste.
Konsep usaha POMINDO dipandang paling mudah diterima pasar disana, terlebih POMINDO telah mencapai prestasi penjualan tertinggi di Indonesia hampir separuh Nusantara terkuasai.
Mancanegara melihat realitas dan rutinitas kegiatan POMINDO yang murni nyata tanpa settingan atau acting promotional dalam menjalankan iklan dan pemasarannya, bahkan POMINDO selalu mengajak calon mitranya untuk berkunjung melakukan survei lapangan agar lebih yakin dari sumber primer selaku para pelaku bisnis POMINDO, hal itu sangat disukai oleh mancanegara seperti Malaysia dan Timor Leste ini.
Rencananya pihak Malaysia menawarkan 2 opsi kepada POMINDO yaitu pilihan kesatu; Buyer menanamkan modalnya di perusahaan PT. Parama Artha Buwana (ParaBu) dan pilihan kedua Malaysia belanja paket peralatan POMINDO tanpa minyak gorengnya.
Lain halnya dengan Malaysia, tawaran kerjasama dari negara Timor Leste berupa pembelanjaan all-in seperti di Indonesia yaitu peralatan, sistem usaha, manajemen kantor bersama, dan termasuk minyak gorengnya sehubungan negara sahabat tersebut tengah mengalami Kebutuhan tinggi palm oil untuk konsumsi sehari-hari.
Chief Executive Officer (CEO) PT. PARABU sekaligus Owner POMINDO Yaya Sumantri, S.A.P, M.A.P. membenarkan hal tersebut, Yaya menjelaskan proses negosiasi sedang berjalan menuju arah mematangkan teknisnya, PT. PARABU akan mengurus segala hal yang menyangkut ekspor POMINDO dalam waktu dekat ini, namun barang apa saja yang akan jadi objek ekspor Yaya meminta ikuti saja perkembangan selanjutnya.
"Iya (ekspor POMINDO) sedang kita siapkan agar bisa realisasi tahun ini (2024. Red), itemnya sedang dilakukan filterisasi yang paling memungkinkan saja, hasilnya ya nanti kita rilis ke media, kan proses jalan terus". terang mantan Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) BPC Kuningan Jabar itu kepada kontributor kompasiana.com.