Lihat ke Halaman Asli

Damar Sitompul

Siswa SMA Kanisius Jakarta

Mengenal Cacar Monyet dan Nasib Kesehatan Indonesia ke Depan

Diperbarui: 17 Oktober 2022   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus cacar monyet telah terkonfirmasi di Indonesia pada awal agustus 2022. Penyakit ini berasal dari benua afrika yang merupakan penyakit endemik daerah tersebut. Faktanya, masuknya cacar monyet ke Indonesia bukanlah pertama kalinya, virus ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1958 dengan suspek seekor monyet, namun virus ini ditemukan dapat menyebar ke tubuh manusia pada tahun 1970 ditandai dengan kasus pertamanya. Penyebaran penyakit cacar monyet kini menjadi sebuah kekhawatiran bagi warga dunia termasuk Indonesia akibat penyebaranya yang meningkat dan cepat pada kurung waktu tengah tahun ini. Ramainya berita mengenai cacar monyet di Indonesia sendiri diawali oleh seorang pemuda 27 tahun yang terkonfirmasi virus monkeypox yang memiliki riwayat perjalan internasional.

Secara definisi, cacar monyet adalah penyakit yang oleh virus monkeypox yang berjenis zoonosis, yang berarti dapat menyebar antara manusia dengan hewan. Virus monkeypox termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus ini tergolong virus variola yang juga menyebabkan virus cacar sapi, dan lainya. Media penularan dari virus ini adalah kontak langsung dengan cairan tubuh pada suspek yang terinfeksi, contohnya adalah percikan liur, air mata, luka, dam kontak cairan lainya.

Gejala awal cacar monyet cukup berat dan bervariasi. Gejala ini akan muncul 5– 21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala yang umumnya ditimbulkan adalah demam, lemas, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening. Setelah gejala tersebut timbul, penderita akan mengalami munculnya ruam pada wajah yang akan menyebar ke bagian tubuh lainya. Ruam ini akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.

Respon dari pemerintah terhadap masuknya virus monkeypox ke Indonesia cukup sigap dikarenakan virus ini sudah menyebar cukup luas di luar Indonesia sehingga peringatan dan antisipasi dari datangnya virus ini dapat dipersiapkan. Salah satu bentuk preventif yang dilakukan pemerintah sebagai respon adalah mengusahakan datangnya vaksin sebanyak 10 ribu dosis,dikutip dari Juru Bicara Kementerian Kesehatan Indonesia Mohammad Syahril. Menurut mohammad Syahril, walaupun virus ini sudah tidak dikategorikan sebagai virus endemi, tetapi tindakan preventif tetap diperlukan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia juga memberikan arahan, "Dengan melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala," kata Ketua Umum IDI, Adib Khumaidi mengenai tindakan yang harus dilakukan pemerintah Indonesia. Hall ini bertujuan akan masyarakat Indonesia memiliki kesadaran akan kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit serta memberikan edukasi secara umum akan tidak terjadi kepanikan di kalangan masyarakat Indonesia. 

Penyebaran virus ini dapat dianalogikan layaknya sebuah berita hoax yang ada disekitar manusia di era digital ini. Virus cacar monyet menyebar tanpa dapat dilihat secara langsung oleh manusia, begitu juga dengan berita hoax yang harus ditelaah dan dikonfirmasi lebih dahulu sebelum digolongkan sebagai berita faktual atau hoax. 

Jika dilihat dari cara penyebarannya, cacar monyet juga dapat menyebar dengan cepat dikarenakan virus monkeypox termasuk jenis virus zoonosis yang berarti juga dapat menyebar antara manusia dan hewan. Terdapat juga kesamaan dari sisi tindakan preventif, diperlukan kesadaran diri sendiri dalam hal kebersihan dan pertahan tubuh, begitu pula dengan penyebaran hoax yang memerlukan kemampuan literasi dari pembacanya agar tidak termakan berita yang tidak benar yang juga dapat berdampak buruk layaknya bahaya dari virus monkeypox.

Selanjutnya, diperlukan sebuah strategi jangka panjang agar penyebaran virus monkeypox dan bahkan virus-virus lainya dapat terus ditekan. Harus diketahui sebelumnya, penyebab dari munculnya berbagai penyakit baru atau penyakit yang sudah lama mereda dapat tersebar dengan luas dalam waktu yang cepat. 

Salah satu permasalahan jangka panjang dunia yang dapat dikaitkan dengan munculnya wabah-wabah penyakit adalah perubahan iklim. Faktor ini dapat dijadikan prediksi kondisi kesehatan Indonesia. 

Guru Besar Mikrobiologi dari Prodi Farmasi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Prof. Dr. Maksum Radji, M. Biomed., mengatakan bahwa betul terdapat kaitan yang sangat erat antara pemanasan global dengan munculnya berbagai jenis mikroba patogen penyebab wabah penyakit menular.

Menurut Prof. Maksum, pemanasan global yang disebabkan oleh adanya peningkatan emisi gas rumah kaca, pemanasan atmosfer, gelombang panas, kekeringan, kebakaran hutan, curah hujan ekstrem, banjir, badai, kenaikan permukaan laut, penggundulan hutan dan hilangnya kawasan lahan hijau, mengakibatkan dampak buruk terhadap ketidakseimbangan alam atau ekosistem. “Pemanasan global”, tambah dia. “memunculkan berbagai jenis strain dan varian baru bakteri dan virus, terutama mikroorganisme yang tergolong zoonosis”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline