Lihat ke Halaman Asli

Kutub Perindu

Diperbarui: 10 April 2017   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Denting waktu berbunyi, sedang jemari mengiringi

tulisan dari peluh derita penanti

semakin ku tahan semakin menyakiti

aku yang dulu mati ditusuk jiwa setajam belati

kini kau hidupkan kembali dengan untaian mewangi

melati di sepanjang jarak dan hari

Kita tanam bersama rindu, yang kian lama bukan sekedar tumbuh

kita pupuk dengan jarak, kita siram dengan waktu

membengkak kalbu, kau hukum dengan setiap inci mewangimu

Kedamaian yang kau cipta, secerah Matahari

Membuatku merasa Beruntung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline