Lihat ke Halaman Asli

Bhinneka Tunggal Ika, Apakah Masih Ada di Dalam Masyarakat?

Diperbarui: 30 Januari 2018   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kecil, melalui mata pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan), saya diajarkan mengenai arti dari Bhinneka Tunggal Ika: Berbeda-beda tetapi Tetap Satu. Makna dari Berbeda-beda tetapi Tetap Satu itu adalah berbeda adat-istiadat, budaya, kebiasaan, juga kepercayaan, karena Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai dengan Merauke. Di setiap suku pasti terdapat kebiasaan dan adat yang unik yang membedakannya dengan suku lain.

Indonesia merupakan negara majemuk yang mempunyai banyak keragaman. Penduduk Indonesia berasal dari berbagai macam suku, etnis, budaya, bahkan agama yang berbeda -- beda. Keanekaragaman itu dapat kita lihat dari sabang sampai merauke. Faktor yang menyebabkan Indonesia begitu beragam yaitu letak Indonesia yang strategis seperti letaknya yang cocok untuk jalur perdagangan internasional. Ini juga bisa memberikan pengaruh kebudayaan luar kepada masyarakat Indonesia. 

Karena kebudayaan yang dibawa oleh para pedagang dapat mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga membuat banyaknya ragam kebudayaan yang ada di Indonesia. Dan juga Indonesia merupakan negara kepulauan. Negara yang memiliki banyak pulau. Di antara pulau tersebut pastinya memiliki bahasa, kebudayaan, bahkan agama yang dianut oleh pulau tersebut. Itu juga menimbulkan keragaman di Indonesia.

Bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang ramah, tapi sepertinya bangsa kita mengalami kemunduran yang sangat jauh, bagai mana tidak, bangsa kita yang dikenal sangat menghargai keanekaragaman dan menjunjung tinggi akan Pancasila. Mungkin tanpa kita sadari tolerasi di negara kita ini sedikit demi sedikit sudah mulai tergerus bahkan mungkin juga hilang dari jati diri bangsa ini.

Masyarakat kini sering melupakan nilai persatuan dalam kehidupan mereka sehari -- hari. Masih banyak masyarakat yang menganggap dirinya sendiri atau kelompoknya yang paling hebat, sehingga itu dapat menyebabkan konflik di masyarakat. Dan masyarakat sekarang cenderung egois, gengsi dan hanya menganggap Bhinneka Tunggal Ika hanyalah sebuah wacana belaka. Sungguh ironis memang bila kita melihat masyarakat yang dulunya menjunjung sekali yang namanya Bhinneka Tunggal Ika namun pada saat ini nilai persatuan itu terus berkurang.

Lunturnya Bhinneka Tunggal Ika itu bisa kita lihat dari genrasi muda, banyak anak muda yang tidak mengenalnya, banyak orang tua lupa akan kata-kata ini, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia Merdeka memudar. Di bumi pertiwi kita semakin banyak konflik-konflik yang terjadi di masyarakat yang mengusung label solidaritas kedaerahan dan etnis tertentu yang sebenarnya tidak perlu terjadi jika pemerintah jeli dalam membaca situasi dan kondisi sosial yang dialami masyarakat Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika, semboyan kita, sebenarnya merupakan pemikiran rasional Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, multi budaya, multi agama, multi ras dan multi bahasa.Kita harus menjaga semboyan kita sebaik mungkin, karena yang kita inginkan adalah Bhinneka Tunggal Ika yang bermartabat. Untuk menjaga martabat tersebut, maka berbagai hal yang mengancam Bhinneka Tunggal Ika harus ditolak, seperti sentimen kedaerahan dan separatisme.Semangat Bhinneka Tunggal Ika sangat diperlukan untuk memperkokoh persatuan Indonesia Jika Bhinneka Tunggal Ika benar-benar diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari oleh masyarakat Indonesia, keragaman masyarakat dan budayanya justru menjadi nilai lebih di mata dunia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline