Lihat ke Halaman Asli

Transformasi Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan Artificial Intelligence di Era Globalisasi

Diperbarui: 30 September 2024   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Pribadi

Damar Qurniawan, Mahasiswa FEB-UHAMKA 

Oleh Damar Qurniawan,

Teknologi berkembang dengan cepat di era globalisasi saat ini, yang mengarah ke revolusi industri 4.0. Hal ini memberikan dampak yang signifikan, terutama di dunia korporasi. Sumber daya manusia harus mampu melakukan perencanaan dan pengembangan bisnis yang baik dengan adanya kemajuan teknologi ini agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan kemajuan.

Salah satu sumber daya utama yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini perusahaan mereka adalah teknologi digital. Tidak mungkin memisahkan kemajuan teknologi dari kemajuan industri. Tidak diragukan lagi bahwa sebuah negara dapat memperoleh manfaat dari pertumbuhan sektor industri yang mengiringi kemajuan teknologi, salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Salah satu negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital yang paling besar adalah Indonesia. Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, ekonomi digital Indonesia akan meningkat 800% pada tahun 2030, dalam kurun waktu sembilan tahun ke depan. Anak muda Indonesia harus mengambil keuntungan dari ekspansi ini dengan memulai bisnis teknologi mereka sendiri. Berbicara dalam acara Digital Technopreneur Festival (DTF) 2021 dan Socio Technopreneur Campus (STC) 2021 di Hotel Indonesia, Mendag Lutfi menekankan perlunya para pelaku usaha muda untuk menciptakan disrupsi ekonomi digital dan mampu memberikan nilai tambah di Indonesia (www.kemendag.go.id).

Ekonomi digital di Indonesia memang dapat membawa banyak dampak positif, namun hal ini juga menjadi tantangan pemerintah dalam membuat kebijakan. Dengan adanya perkembangan ekonomi digital dapat memungkinkan munculnya model bisnis baru serta teknologi-teknologi baru seperti Artificial Intelligence (kecerdasan buatan).

Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) adalah salah satu lawan yang dihadapi manusia di era globalisasi. Kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi yang menggunakan kecerdasan untuk beroperasi seperti manusia. Tujuannya adalah untuk melakukan setiap tugas yang dilakukan manusia dengan cara yang persis sama, sehingga memungkinkan AI menggantikan sumber daya manusia.

Secara umum, teknologi AI memberikan banyak peluang bisnis bagi operasional perusahaan seperti:

Mengotomatiskan cara bisnis beroperasi. Dengan penggunaan teknologi ini, bisnis dapat mengotomatiskan berbagai proses biasa, dari yang sederhana hingga yang rumit, yang membutuhkan tenaga manusia. Dengan cara ini, bisnis dapat berkonsentrasi pada aspek lain untuk mempercepat penyelesaian tugas dan layanan perusahaan. 

Analisis Data yang Lebih Baik: AI dapat membantu HR dalam melakukan analisis data yang lebih efisien sehingga keputusan strategi HR yang lebih baik dapat dibuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline