Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Membudayakan Kembali Silek Tuo

Diperbarui: 1 September 2023   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama penggiat silek usai Podcast Padang Pariaman bicara. (foto dok damanhuri)

Silek merupakan kesenian Minang yang perkembangannya akhir-akhir ini mulai meredup.

Adalah Metek Mili, Ketua Kelompok Silek di VII Koto lama. Namanya melambung tinggi karena dituakan dalam kelompok silek.

Dia sendiri tak banyak cakap, namun mahir dan pintar soal silek, langkah dan alur silek menjadi mainannya.

Kamis 30 Agustus, Metek Mili mengajak seorang tokoh silek VII Koto di Ampalu. Mak Itam akrabnya.

Dia ingin silek ini diviralkan di media. Hadirlah dia di Podcast Padang Pariaman bicara yang diadakan MCS di Pauh Kambar.

Supaya sejarah silek ini mendalam, pihak MCS mendatangkan Kamal Guci, budayawan yang cukup handal bicara silek ini.

Perguruan Silek Harimau Dahan Ampalu Tinggi, seperti cerita Metek Mili, adalah pusek jalo pumpunan ikan di VII Koto lama.

Metek Mili, sepertinya tokoh silek yang mirip dengan Ketua Umum IPSI Prabowo Subianto. Mirip wajah dan tampilan.

Mengenakan baju kaus yang sengaja dia buat mereknya "Japuik Tabao", sepertinya Metek Mili melambangkan komitmennya dalam mengembangkan dunia persilatan ini.

Sementara, Kamal Guci mengakui dan melihat silek mulai tergerus oleh globalisasi yang membanjir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline