Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Ketika Santri Menulis

Diperbarui: 21 Oktober 2022   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan menulis resensi kitab di pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan tahun lalu. (foto dok tuanku labai rais)

Sesuatu yang sangat luar biasa, ketika momen Hari Santri Nasional dicanangkan, dan sejak itu terus diperingati setiap tahun, dengan tema yang beragam pula, sesuai situasi dan kondisi tentunya.

Santri adalah orang yang sedang mendalami pendidikan agama Islam secara mondok. Makanya, santri itu milik pesantren.

Artian luas, santri termasuk juga alumni pesantren, guru pesantren, dan orang yang berhubungan dengan santri itu sendiri, juga disebut sebagai santri.

Berdaya menjaga martabat kemanusiaan. Itulah tema hari santri tahun ini, yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu. Hari santri ditetapkan setiap tanggal 22 Oktober.

Ini mengacu pada momen resolusi jihad dicanangkan KH Hasyim Asy'ari dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajah.

22 Oktober 1945, penjajah ingin kembali menancapkan kakinya di bumi pertiwi ini. Dan ulama besar, pendiri NU KH Hasyim Asy'ari bersama ulama di Jawa dan Madura mengeluarkan maklumat  resolusi jihad.

Nah, ini tentunya cuplikan sekilas tentang latar belakang hari santri itu sendiri. Yang ingin saya katakan, adalah bagaimana santri hari ini mengejewantahkan pesan moral tertulis resolusi jihad tersebut.

Santri, termasuk juga para senior dan guru atau mahasantri, harus melihat ini dalam arti luas. Ya, menulis. Setidaknya, momen hari santri ini ada buku sejarah ulama di lingkungan santri itu sendiri yang diedarkan.

Ini, penting mengingat soal keintelektualan santri itu sendiri. Ya, para ulama dulu, khusus di Jawa telah mampu membuat sesuatu, sehingga hari ini dijadikan sebagai rujukan dalam ketetapan sejarah hari santri nasional.

Khusus di Minangkabau, adalah daerah yang kaya akan ulama dan intelektual Islam, yang awalnya adalah santri dulunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline