Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Jalan Kaki Pakai Sarung Mengokohkan Budaya Santri

Diperbarui: 14 Oktober 2022   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur gelar jalan kaki pakai sarung. (foto dok damanhuri)

Ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur menggelar jalan kaki bersama. Tak jauh, tapi lumayan capek sekaligus mengasyikan bagi santri, karena jalan kaki keliling kampung itu dilakukan pakai sarung.

Momen ini dilakukan pesantren itu, adalah menyambut peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, 22 Oktober mendatang.

Dengan jalan kaki sekitar tiga kilometer berputar itu, otomatis santri yang ingin cepat selesai tidak bisa berjalan kaki dengan cepat.

Ya, sarung dengan sendiri memperlambat jalan. Sarung enaknya dipakai ketika sedang santai, termasuk untuk jalan kaki tidak cepat-cepat.

Tentu sebuah pemandangan yang menyejukkan bagi masyarakat sekitar pesantren itu. Maklum, pemandangan seperti demikian, baru sekali itu dilihatnya.

Mengenakan baju putih, santri semua tingkatan itu tak seorang pun yang jalan kaki bersama itu pakai celana olahraga atau traning.

Dengan adanya jalan kaki bersama itu, paling tidak pesantren sudah mengajak masyarakat Ambung Kapur, Kabupaten Padang Pariaman untuk membudayakan kembali berjalan kaki.

Menjaga kesehatan diri lewat rutin jalan kaki, meskipun sedikit tapi berkesinambungan, sehingga kesehatan terjaga dengan baik.

Sebenarnya, budaya jalan kaki adalah budaya nusantara yang sudah mulai dilupakan banyak orang.

Tentu, faktor pesatnya pembangunan jalan, kian berkembangnya kendaraan membuat budaya jalan kaki nyaris hilang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline