Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Kembangkan Literasi, Santri dan Mahasiswa Dilatih Pandai Menulis

Diperbarui: 28 Agustus 2022   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama usai pelatihan penulisan. (foto dok khairul)

Pelatihan penulisan bagi santri dan mahasiswa, Ahad (28/8/2022) di Workshop BLK Komunitas Madrasatul 'Ulum Lubuk Pua, Nagari Balah Aie Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman berlangsung seru dan cukup menantang untuk pengembangan dunia tulis dan literasi di kalangan santri itu sendiri.

Diadakan Baznas dan PWI Padang Pariaman, pelatihan itu berlangsung sehari penuh. Banyak berpraktek, peserta langsung diinstrukturi Ketua PWI Ikhlas Bakri dan Damanhuri.

Ketua Panitia Damanhuri menyampaikan, pelatihan ini terlaksana ada keinginan dari sejumlah santri dan mahasiswa daerah ini yang ingin mendalami ilmu ilmu jurnalistik.

"Saya lihat para santri Pesantren Bustanul Yaqin Pungguang Kasiak Lubuk Alung ini serius, dan saya fasilitasi dengan menggelar diskusi di sebuah kafe di Lubuk Alung beberapa bulan yang lalu," ujar Damanhuri, alumni Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan yang pernah jadi Ketua PWI Padang Pariaman ini.

Karena keinginan dan semangat yang tinggi itulah, Damanhuri pun mengembangkan rencana itu menjadi pelatihan yang terlaksana hari ini.

"Alhamdulillah, peserta berasal dari sejumlah pondok pesantren dan perguruan tinggi yang ada di Padang Pariaman. Terima kasih Baznas yang sudah mensponsori kegiatan yang sangat penting ini," ujar dia.

Menurutnya, pengembangan dunia tulis dan literasi di kalangan santri amat penting. Dakwah secara tertulis nilainya jauh lebih bermakna, tahan lama dan berkesinambungan.

"Betapa kitab dan buku yang dipelajari santri dan mahasiswa saat ini, adalah karya tulis ulama dulu. Kadang sudah berusia ratusan tahun, tapi masih utuh dan dipelajari," ungkapnya.

Paling tidak, katanya, lewat pelatihan penulisan ini mengajarkan kepada semua peserta untuk mengkaji sejarah itu, dan menumbuhkan minat dan motivasi pula untuk bisa melahirkan karya tulis, yang akan dipelajari oleh generasi berikutnya.

"Menulis di media mainstream saat ini tak sesulit dulu. Kini, saluran untuk itu amat sangat banyak, tinggal kemauan dan kesungguhan santri dan mahasiswa untuk melahirkan karya tulis," sebutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline