Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Koto Padang dengan Sentra Pinang Wangi

Diperbarui: 23 Juni 2022   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bibit pinang wangi hasil karya Syamsul Bahri bersama Keltan Wartani. (foto dok damanhuri)

Lahannya yang penuh bukit yang tinggi dan lurah yang curam, membuat Koto Padang cocok dengan banyak tanaman. Tanaman tua apalagi, sangat dominan dan paling ditanam di kampung itu.

Dulu, tanaman coklat paling dikenal di Nagari Sikucua Barat itu. Di samping kelapa sebagai tanaman tua dan tahan lama. Namun, sekarang coklat mulai hilang dan berganti dengan pinang wangi.

Ketua Keltan Wartani Syamsul Bahri menilai, memang segala jenis tanaman sangat cocok di nagarinya. Faktor bukit dan lurah yang curam, membuat tanahnya subur untuk semua jenis tanaman.

"Wartani di samping memasyarakatkan tanaman jeruk lemon dan nipis, juga menggiatkan tanaman pepaya," kata dia.

Kalau dikalkulasikan, kata dia, di nagari ini paling banyak itu tanaman pinang wangi.

"Kita pun sudah lama membuat sentra pembibitan pinang wangi. Dan sudah banyak bibit ini yang pergi ke luar daerah Sumatera Barat," kata wali, begitu Syamsul Bahri akrab disapa banyak orang 

Hasil pembibitan pinang wangi Wartani ini telah sampai ke daerah Sumatera Selatan. Baru-baru ini diangkut ke Kepulauan Mentawai.

Wali dengan Keltan Wartani -nya memang terkenal banyak membibitkan berbagai jenis tanaman. Dia dinilai berhasil jadi contoh petani yang baik.

Tidak hanya menanam, membibit pun hebat dan banyak beredar hasil karya bibitnya.

Soal tanaman buah-buahan jangan di tanya. Cukup banyak dan semua jadi di nagari yang penuh bukit dan lurah itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline