Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Tradisi Mengaji "Pusaro" Jelang Ramadhan di Piaman

Diperbarui: 6 April 2022   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengaji pusara di Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Jumat sore tadi. (foto dok zulhendrayani)

Mengaji dan berdoa di komplek pekuburan jelang Ramadhan merupakan tradisi yang diadatkan di hampir seluruh kampung di Padang Pariaman, Sumatera Barat. 

Sejumlah urang siak membaca bacaan yang diwiridkan sejak dulunya. Sehabis mengaji, hidangan yang dibawa oleh ahli waris jadi santapan bersama.

Di daerah ini disebut dengan "mangaji pusaro". Ada juga sebutan "mendoa pusaro". Bedanya, kalau mendoa itu cukup seorang orang siak.

Sedangkan mengaji, butuh banyak atau sekitar lima sampai delapan orang siak. Dan mengaji itu biasanya diikuti banyak orang.

Hari Jumat tadi sudah mulai mengaji di pusara umum itu. Bahkan hingga Ahad diperkirakan masih berlangsung.

Sebab, melihat kondisi dan situasi saat ini, ada kemungkinan tiga tingkatan orang mulai puasa Ramadhan tahun ini.

Yang ikut jalur Muhammadiyah, satu Ramadhan mulai Sabtu. Sedang pemerintah menetapkan Ahad satu Ramadhan.

Kelompok Syathariyah Padang Pariaman, Ahad itu baru hari melihat hilal atau bulan.

Karena itu, Ahad masih ada masyarakat di sejumlah kampung yang menyelenggarakan mengaji pusara.

Sebab, ada di kampung tertentu kebiasaannya mengaji pusara itu saat hari melihat bulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline