Rasanya postingan kawan di grup media sosial itu membuat saya harus percaya. Meski terasa berat, semuanya hidup dan mati itu sudah ada ketentuannya dari Yang Maha Kuasa.
Pesan singkat dari Hanton, seorang alumni Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan yang kini dosen IAIN Bukittinggi mengabarkan, bahwa Amrizal Tuanku Sumaniak meninggal dunia.
Terhenyak membaca pesan itu, lalu saya berpikir dan langsung menjawab di grup wa itu, innalilahi wa innailaihi rajiun, semoga husnul khatimah, alfatihah.
Kemudian foto pesan itu saya teruskan ke grup yang lebih banyak alumni pondok di dalamnya. Amrizal yang asli Batagak, Kabupaten Agam lama menimba ilmu di Lubuk Pandan. Dia jadi marapulai kaji tahun 1994, bersama Asrizal Malin Sinaro, Ardindas Katik Sati, dan kawan lainnya.
Saya satu asrama dengan Amrizal kelahiran Februari 1974 ini. Hanya saja, saya di lantai dua alias di atas anjung, Amrizal dan rombongan kawan dari Batagak ini mendiami lantai bawah. Namun, asramanya tetap bernama Anjung Jaya.
Setelah rombongan Amrizal ini tamat marapulai kaji alias kelas tujuh, baru saya yang jadi marapulai kaji berikutnya. Beda setahun. Karena satu asrama, kami lumayan akrap berteman.
Suaranya keras. Bila dia mengulangkan kaji kawan-kawan yunior, suaranya bisa terdengar jauh. Ketika rombongan dia jadi marapulai kaji dan rombongan saya, itu juga masa peralihan kepemimpinan pondok dari Buya Iskandar Tuanku Mudo ke Buya Marzuki Tuanku Labai Nan Basa.
Tapi ijazah tanda tamatnya tetap Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah yang menekan. Rombongan saya yang ijazahnya di tekan Buya itu yang terakhir, tahun 1995. Buya meninggal Juli 1996, saya akhir 1995 mendoa tamat kaji.
Tamat dari pondok, Amrizal kabarnya melanjutkan kuliah ke STAIN Batusangkar. Habis kuliah, dan tamat sarjana terdengar dia mendirikan lembaga pendidikan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Yayasan Rasyid Al-Faiz namanya. Dia pendiri sekaligus pengelola lembaga pendidikan itu. Banyak kegiatan lembaga itu, sejak dari TK hingga SMP IT selalu dipostingnya di media sosial facebook.
Asyiknya, kerja kuli bersama dan sendiri dia membangun sarana pesantrennya selalu di tayangkan di sosial media. Hebatnya, brosur penerimaan santri baru, dia tonjolkan foto Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah, pendiri Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan.