Lihat ke Halaman Asli

Damai Purba

Travel for another knowledge

Sang Pengembara

Diperbarui: 31 Agustus 2017   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjadi seorang pengembara di tengah-tengah dunia yang penuh kebohongan.

Ketidakpastian menjadi sebuah tujuan.

Bukankah ketidakpastian adalah momok yang menakutkan bagi semua orang?

Tidak ada tujuan, harapan.

Yang ada hanyalah ketakutan, kegelisahan, kegundahan untuk menghadapi kenyataan bahwa semuanya adalah kesia-siaan.

Apa tujuan dari hidupmu? Bukankah kita diciptakan untuk melakukan sesuatu?

Di dunia ini aku melihat begitu banyak penderitaan, kesakitan, kepahitan dan keputusasaan. Aku melihat ada penghianatan. Aku melihat ada kepahitan yang diciptakan tapi bukan yang diinginkan.

Jadi, untuk apa melakukan sebuah kebaikan jika akhirnya nanti akan berakhir dalam kepahitan? Bukankah semuanya juga adalah kesia-sian?

Aku melihat senyuman di wajah orang-orang yang tidak melihat pengharapan. Senyuman untuk memberikan identitas palsu, bahwa dia dalam lingkaran kebahagiaan.

Aku melihat orang-orang mengenakan lencana emas, kalung emas murni, cincin berlian hanya untuk menutupi kebodohan-kebodohan yang ia lakukan dalam dunia yang fana ini. dan setelah itu, ia masuk kedalam kamarnya dan meringkuk menangisi ketidakpuasan.

Bukankah ini, sebuah dilema yang menghancurkan pengharapan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline