Lihat ke Halaman Asli

Damai Risma Damara

suka beropini saja

Lihatlah, Tips Mengelola dan Mengevaluasi Konten agar Menarik Perhatian!

Diperbarui: 23 Juni 2021   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Minggu lalu, saya membahas tentang pengalaman saya menjadi konten kreator. Sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya mengelola dan mengevaluasi konten yang sudah saya buat. Saya belum terlalu menekuni untuk menjadi konten kreator. Saya membuat beberapa konten hanya dengan keisengan saya aja. Misalnya ada lagu yang bagus lalu akan saya buat cover songnya. Jika tidak ada maka saya tidak membuat konten.

Yang paling mudah sebagai pemula untuk mengelola kontennya yaitu aplikasi seperti Instagram, Youtube, dan TikTok. Karena kita dapat melihat data-data seperti berapa banyak views, berapa banyak akun yang dijangkau, umur penonton, dan masih banyak lagi. Dari data tersebut kita menjadi tahu sasaran konten yang kita buat.

Misalnya saya mencoba membuat 2 cover song yang berbeda genre di Intagram. Lagu pertama adalah lagu tahun 2000an yaitu Merindukanmu dari D'Masiv dan lagu kedua yaitu lagu barat yang sedang viral di TikTok yaitu Double Take dari Dhruv. Dari kedua lagu tersebut hasil data yang kita dapatkan akan berbeda jauh. Untuk lagu pertama mendapatkan hanya 500 views saja. Sedangkan yang lagu kedua saya mendapatkan sebanyak 2000 views.

Dari situ kita bisa mengetahui, jadi agar konten yang kita buat selalu mendapatkan views yang banyak yaitu mengikuti arus viral media sosial. Karena sudah pasti banyak orang yang lebih ingin mencari tahu tentang segala sesuatu yang sedang viral. Sedangkan sebagian orang saja yang mencari tahu atau sedang ingin mendengarkan lagu-lagu jadul untuk nostalgia.

Untuk saat ini, saya kira agar mendapatkan traffic yang lebih tinggi dan cepat yaitu membuat konten di aplikasi TikTok. Menurut saya aplikasi ini sedang ramai digunakan seluruh orang di segala penjuru bumi. Dari usia muda sampai tua bahkan menggunakan aplikasi tersebut. Setidaknya jika kita sering atau konsisten membuat konten di TikTok, maka sangat mungkin konten yang kita buat akan masuk "FYP". FYP adalah singkaan dari frasa "For Your Page". Pada aplikasi TikTok terdapat kolom "For You" yang isinya adalah video yang direkomendasikan untuk ditonton.

Untuk mengelola konten saya menggunakan beberapa cara yang saya buat sendiri. Yang utama yaitu selalu menomor satukan apa yang sedang diminati oleh penonton. Cara ini menurut saya merupakan cara yang cukup ampuh untuk mendapatkan views yang banyak. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa semua orang akan mencari sesuatu yang sedang viral. Tetapi jangan kita telan mentah-mentah apa yang sedang viral. Bisa jadi itu malah menjadi merugikan kita, sehingga kita harus tetap menyaring konten apa yang kita lihat dari baik dan buruknya.

Selanjutnya yaitu dengan cara memperbaiki kualitas konten kita. Baik dari segi video, audio, bahkan konten itu sendiri. Untuk saya sendiri dulu hanya menggunakan perekam video dari HP saja. Sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal. Namun saat ini saya menggunakan audio mixer yang mana itu sangat membantu dalam proses rekaman audio. Karena dengan menggunakan alat tersebut suara yang dihasilkan lebih jernih dan minim noise. Sedangkan untuk videonya saya hanya menggunakan kamera HP yang menurut saya masih lebih dari cukup. Jadi apabila kualitas konten yang kita buat itu bagus, maka akan mendapatkan hasil yang bagus pula.

Cara yang ketga yaitu menjadi berbeda dari yang lain. Namun cara ini belum tentu berhasil apabila kita baru saja memulainya. Kita harus mendapatkan pendukung atau penggemar konten kita terlebih dahulu agar kita dapat mempunyai ciri khas yang berbeda dari apa yang sedang viral di media sosial. Tidak semua cara dengan mengikuti keviralan media sosial akan menjadi cara yang berhasil, melainkan dengan mempunyai ciri khas sendiri kita dapat dikenal dengan mudah oleh penonton.

Untuk cara yang keempat yaitu saya membuat konten yang bisa diunggah diberbagai aplikasi atau platform media sosial. Contohnya saya membuat konten gaming Valorant. Saya mengambil beberapa clip dari hasil bermain dengan dipadukan lagu dari Weekly yang berjudul After School. Sebelum bagian reff lagu tersebut terdapat beberapa drop yang dapat disinkronkan dengan tembakan di game Valorant sehingga menjadi menarik dengan sedikit bumbu slow motion. Konten tersebut sedang ramai di TikTok bagi penggemar dan pemain game Valorant.

Saya mengunggah konten tersebut ke berbagai platform yaitu Instagram, TikTok, Youtube, Twitter, dan Facebook. Dengan mengunggah ke berbagai media, menjadikan views kita semakin banyak, dan tidak lupa untuk menyaranakan agar mengikuti akun kita untuk menikmati konten-konten yang menari lainnya. Selain itu saya juga membuat cover song yang saya unggah juga di media tersebut. Saya lebih sering membuat cover song, karena mudah dari segi rekaman dan editingnya. Berbeda dengan konten gaming Valorant yang harus mendapatkan beberapa momen-momen bagus terlebih dahulu agar dapat dijadikan konten menarik

Cara yang terakhir yaitu menganalisis data yang didapatkan dari konten-konten yang saya buat. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, yaitu dengan melihat data dan arus media sosial, kita bisa mendapatkan traffic yang baik. Sehingga dengan mudah kita akan semakin dikenal banyak orang. Bahkan kemungkinan kita bisa ditawari untuk masuk ke agensi atau perusahaan. Misalnya saya membuat cover song sehingga dilirik oleh beberapa perusahaan musik untuk join menjadi talent dari perusahaan itu. Jika konten gaming maka kurang lebih kita bisa ditawari atau dilirik untuk menjadi pro player dari game yang kita mainkan sehingga kita ditawari untuk join ke tim-tim E-Sport.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline